Ramai Di Twitter, Mengapa Ada Dibuat Parkir Khusus Perempuan?
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA Otomotif – Baru-baru ini, ladies parking ramai diperbincangkan di media sosial. Perbincangan ini ramai setelah seorang komika membagikan sepotong materi komedinya kanal sosial media, Twitter.
Dalam unggahannya, sang komika menyebut bahwa ada dua parkiran khusus, yaitu parkir khusus perempuan dan parkir khusus untuk difabel. Ia lalu menyebut bahwa parkir khusus wanita disamakan dengan parkir khusus difabel, sehingga hal itu menuai perdebatan di kalangan warganet dan beberapa kaum feminis merasa tersinggung.
Perdebatan antara korelasi ladies parking dengan seksisme ini memang bukan hal yang baru. Terlepas dari perdebatan itu, Yuk, ketahui sejarah terbentuknya ladies parking atau parkir khusus wanita.Â
Sejarah Parkir Khusus Wanita
Awal mula sejarah parkir khusus wanita berasal dari negara Jerman. Dilansir dari The Local, Sabtu 3 September 2022, kemunculan tempat parkir ini pada era 1990-an dengan alasan utama adalah keselamatan. Perempuan merasa berisiko mendapat serangan seksual di tempat parkir bawah tanah.
Bahkan sebuah studi oleh Biro Statistik Kehakiman menunjukkan bahwa 7,3% dari kejahatan kekerasan terjadi di garasi parkir. Akhirnya, Jerman memperkenalkan frauenparkplatz, yang secara harfiah memiliki arti sebagai ‘tempat parkir khusus perempuan’.
Wilayah parkir khusus perempuan ini dibuat untuk memastikan keamanan dan keselamatan para perempuan dari berbagai serangan seperti kekerasan hingga pelecehan seksual. Ruang-ruang parkir berada dekat dengan pintu keluar parkir mobil, dekat petugas keamanan, cukup terang dan sering di bawah pengawasan video atau kamera pengawas.
Nah, seiring berjalan waktu, ladies parking pun mulai diadopsi negara-negara lain. Negara pertama di luar jerman yang ikut membuat parkir khusus perempuan adalah Korea dan Tiongkok. Di dunia negara tersebut, ide ini tidak hanya diadopsi tapi juga dibuat kebijakan berbasis undang-undang, yang mengutip dari Washington Post, bahwa setidaknya 30% tempat parkir harus disediakan khusus untuk perempuan.
Di Provinsi Hebei, Tiongkok, tempat parkir khusus perempuan diterapkan di pusat perbelanjaan. Tempat parkir ini pun dibuat lebih lebar dari standar parkir pada umumnya, selain itu ditandai dengan jelas dan dengan menggunakan warna yang berbeda/mencolok. Tujuannya adalah untuk memudahkan parkir bagi perempuan, menurut perwakilan salah satu pusat perbelanjaan.
Bahkan, dinding di garasi parkir khusus perempuan dirancang dengan 12 hewan zodiak/horoskop Tiongkok sebagai tindakan pencegahan bagi pengemudi perempuan yang dapat mengingat gambar lebih baik daripada nomor tempat parkir.
Melansir The Washington Post, pada akhirnya parkir khusus perempuan tersedia di berbagai negara termasuk Austria, Swiss, dan China.Â
Di Indonesia, ladies parking juga sudah banyak diterapkan di berbagai fasilitas publik, umumnya di pusat perbelanjaan. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan bagi para pengemudi wanita untuk memarkir mobilnya pada area parkir yang lebih leluasa dibandingkan dengan area parkir sempit yang ada pada parkiran umum.Â
Tanda dari ladies parking, ada yang ditandai dengan plang atau papan nama biasa, ada yang menggunakan cat warna pink untuk memberi tanda bahwa area tersebut adalah area khusus ladies parking. Biasanya ladies parking akan mengambil satu hingga dua lorong.Â
Berdasarkan survei Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) sekitar empat dari lima perempuan mengalami pelecehan di ruang publik. Survei yang dilakukan pada November hingga Desember 2021 itu melibatkan 4.236 responden dari 34 provinsi.
Data KRPA juga menunjukkan tiga dari sepuluh laki-laki, dan empat dari lima identitas gender lain seperti transgender dan non-biner juga mengalami tragedi serupa. Maka tidak heran jika beberapa pusat perbelanjaan menyediakan parkir khusus perempuan.
Nah, maka dari itu adanya parkir khusus perempuan bukan menandakan wanita "lemah", melainkan untuk pemenuhan ruang aman bagi perempuan dan gender minoritas, dan bukan sebuah hak istimewa. Ini adalah upaya minimum yang bisa dilakukan, untuk memperkecil kejadian buruk yang bisa terjadi.