Ekspor Mobil Buatan China Meningkat
- Insideev
VIVA Otomotif – Setelah mengalami lockdown di beberapa wilayah, China akhirnya membuka kembali kesempatan untuk penduduknya beraktivitas seperti semula. Diketahui, salah satu wilayah yakni Shanghai telah memberlakukan lockdown lebih dari dua bulan.
Masih proses pemulihan, negara yang terkenal dengan penduduk paling banyak di dunia ini mulai bangkit kembali dalam pertumbuhan ekonomi. Salah satu industri yang berperan perekonomian di negaranya adalah otomotif.
Baru-baru ini, Cina mengumumkan pertumbuhan mobil ekspor terus meningkat, per bulan Juli. Menurut data pemerintah di sana, mereka berhasil meningkatkan kinerja ekspor pengiriman mobil dengan perdagangan mencapai rekor tertinggi.
Dikutip VIVA dari JapanToday, Senin 8 Agustus 2022, mobil ekspor di negara tirai bambu ini tumbuh 18 persen menjadi US$333 miliar atau setara Rp4,9 ribu triliun. Angka tersebut jauh meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 17,9 persen.
Adanya peningkatan, membuat negara terus berkomitmen dalam mensuplai kendaraan di seluruh dunia. Adapun beberapa produsen mobil asal negara tersebut yang mengekspor hasil produksinya seperti, DFSK, Chery, dan Wuling.
Sepanjang tahun in, volume ekspor mobil dari Cina telah mencatat pertumbuhan mencapai 230 ribu unit atau meningkat 35 persen dari tahun ke tahun. Salah satu adanya peningkatan ekspor mereka, dikontribusikan oleh jenis mobil EV atau Electric Vehicle.
Di Indonesia, Wuling baru saja memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan bernama Air EV yang desainnya dibuat menggunakan platform Global Small Electric Vehicle atau GSEVÂ dan diproduksi secara lokal. Adanya platform terbaru tersebut membuat kendaraan ini praktis digunakan.
Digadang-gadang mobil tersebut bisa mempercepat peralihan kendaraan listrik dari mesin konvensional. Hal ini itu dikarenakan, Air EV ini dibanderol dengan harga yang murah yakni Rp250 juta yang dapat menjangkau masyarakat menengah.