Toyota Minta Maaf Lantaran Membuat Pelanggan Inden Lama

Logo Toyota
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Otomotif – Belum lama ini, Toyota Motor Company melaporkan hasil penjualan terkait produk yang dijual di pasar otomotif global. Perusahaan asal Jepang tersebut diketahui memiliki berbagai model mobil terbaru, untuk kebutuhan para konsumennya.

Bos Besar Hyundai dan Toyota Ketemu di Lintasan Balap, Begini Jadinya

Dalam hasil laporannya, mereka mengalami penurunan laba hampir 18 persen pada bulan April hingga Juni di tahun ini. Bahkan, perusahaan hanya mendapatkan 736,8 miliar yen atau setara Rp82 triliun, turun daripada tahun lalu mencapai 897,8 miliar yen atau sekitar Rp100 triliun.

Meski begitu, perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1937 itu mengalami kenaikan dalam penjualan sekitar 7 persen, dengan angka 8,49 triliun yen atau setara Rp950 triliun. Adanya kenaikan tersebut, disebabkan oleh permintaan mobil baru yang semakin banyak.

Permintaan Mobil Impor Naik Drastis, Ini Merek yang Banyak Diminati

Booth Toyota di IIMS 2021

Photo :
  • Dok: TAM

Diketahui, saat ini beberapa produsen mobil tengah mengalami masalah berupa krisis chip semikonduktor, termasuk Toyota. Hal ini membuat, mereka mengalami inden di berbagai model produk terbarunya.

Pasar Otomotif Lesu Tak Surutkan Minat Pembeli Mobil Chery

Istilah inden ini terjadi, lantaran tidak tersedianya unit di dealer, dan harus menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan mobil tersebut. Banyak dari para konsumen perusahaan, rela menunggu barang tersebut sampai di tangan mereka.

Adanya masalah tersebut, membuat pejabat Toyota meminta maaf kepada pelanggan yang telah menunggu mobil mereka setelah melakukan pemesanan. Ada beberapa menunggu begitu lama terkait kendaraan yang diinginkan, meski mengalami perubahan model.

“Berbagai masalah sedang terjadi di perusahaan kami, selain kekurangan chip telah merugikan produksi. Ada masalah lain seperti, banjir di Afrika Selatan dan penguncian pandemi di Shanghai, dan menurut pabrikan yang berbasis di Toyota City, Jepang,” ujar salah satu pejabat perusahaan, dikutip VIVA dari JapanToday, Jumat 5 Agustus 2022.

Terkait kendaraan listrik, Toyota masih belum siap mengenai hal tersebut, dikarenakan membutuhkan banyak chip. Ditambah adanya kenaikan biaya material yang dapat merugikan perusahaan.

“Kadang-kadang kami telah dituduh tertinggal di kendaraan listrik, sebagian gantinya kami menghadirkan kendaraan hibrida, seperti Prius, yang mencakup mesin bensin dan motor listrik,” tambahnya.

Sedikit informasi, perusahaan telah menargetkan untuk menjual 10,7 juta unit kendaraan di seluruh dunia pada tahun fiskal hingga Maret 2023 mendatang. Tetapi, mereka juga perlu strategi yang matang untuk mewujudkan harapan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya