Sudah Mendarat di RI, Mobil SUV Listrik Ini Meluncur di GIIAS
- autocar
VIVA Otomotif – Kendaraan listrik menjadi salah satu jawaban untuk mengurangi polusi udara, dari emisi mesin pembakaran. Di Indonesia ada beberapa mobil pelahap seterum yang sudah dijual dengan spesifikasi berbeda.
Melalui jalur produsen, tersedia beberapa model. Dari brand ada Jepang Lexus UX300e, dan Nissan Leaf, lalu jenama asal China diwakilkan Wuling Air EV, DFSK Gelora E, sementara merek Eropa hanya ada Mini Electric.
Kemudian perwakilan asal Korea Selatan ada Hyundai. Brand berlogo H miring itu menjadi yang pertama produksi mobil listrik di Indonesia melalui Ioniq 5, sebelumnya Kona EV, dan Ioniq masih berstatus impor.
Bahkan secara penjualan mobil listrik Hyundai paling laris di Indonesia, melihat kesuksesan tersebut Kia sebagai aliansinya di pasar global akan memperkenalkan mobil listrik pertamanya di Indonesia dalam waktu dekat.
Melalui PT Kreta Indo Artha (KIA) sebagai produsen barunya, akan menghadirkan mobil listrik Kia di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show, atau GIIAS 2022 pada 11-21 Agustus 2022 di ICE BSD, Tangerang.
Informasi itu diketahui melalui undangan resmi yang masuk ke meja redaksi Viva. “Press conference and product launch Kia yang akan diadakan, Kamis, 11 Agustus,” tulis keterangannya.
Tidak disebutkan produk baru yang dimaksud, namun salah satu petinggi PT KIA sudah mengunggah foto Kia Niro di Instagram pribadinya. Terlihat desain bumper depan, aksen krom, dan lekukan lampu mobil listrik tersebut.
Merangkum dari beberapa sumber, Swedia menjadi negara pertama di dunia yang merilis Kia Niro. Mobil SUV itu ditawarkan dalam dua varian, yaitu PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), dan EV (Electric Vehicle).
Niro PHEV menggabungkan mesin bensin Smartstream berkapasitas 1.600cc empat silinder, dengan motor listrik bertenaga 83 dk. Jika digabungkan dengan tenaga mesin pembakarannya bisa mencapai 182 dk.
Untuk versi hybrid tersebut mobil bisa berjalan seutuhnya menggunakan tenaga listrik dengan jarak tempuh 60 kilometer, berkat dukungan baterai berdaya 11,1 kilo watt per hour (kWh).
Sementara Niro EV yang seutuhnya mengandalkan tenaga listrik untuk menggerakan rodanya dibekali baterai berdaya 64,8 kWh. Berdasarkan hasil pengujian internal, mobil tanpa emisi itu bisa berjalan hingga 463 km.
Meski kapasitas baterainya cukup besar, namun jika menggunakan fast charging waktu yang dibutuhkan hanya 43 menit untuk pengisian dari kondisi 10 persen, sampai 80 persen. Lalu gimana dengan performanya?
Mobil SUV, atau Sport Utility Vehicle pelahap seterum itu bisa menyemburkan tenaga maksimal hingga 201 dk, dan torsi puncak setara 255 Nm.