Krisis Chip Tidak Berpengaruh di Hyundai New Palisade
- Dok: HMID
VIVA Otomotif – Krisis chip semikonduktor menjadi masalah utama bagi produsen otomotif terhadap produksi. Hal itu dikarenakan, komponen tersebut berfungsi besar terkait peranti elektronik kendaraan.
Adanya masalah tersebut, membuat banyak dari perusahaan otomotif mengalami inden pada produknya, termasuk yang baru. Hal itu membuat mereka untuk menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi hal ini.
Salah satu yang telah menyiapkan strategi adalah Hyundai. Perusahaan otomotif asal Korea Selatan memberitahu bahwa masalah krisis chip semikonduktor tidak berpengaruh pada pasokan modelnya, khususnya di Indonesia.
Hal itu diungkap langsung oleh Chief of Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Makmur yang menyampaikan untuk model yang saat ini di Indonesia tidak mengalami gangguan masalah tersebut. Memang, banyak negara dan pebisnis yang berhubungan dengan elektronik pasti sedikit terganggu.
“Semua negara yan pebisnis dengan elektronik pasti sedikit terganggu. tapi bagaimana itu tergantung principle mengatur vendor-vendor. Pasti berimbas juga, tapi sejauh ini di Korea mengatur hal tersebut dengan lebih baik,” ujar Makmur di Jakarta, dikutip VIVA Jumat 29 Juli 2022.
Lebih lanjut, Makmur menegaskan untuk produk New Palisade dipastikan pasokan unit aman dan sampai kepada para pelanggan yang sudah memesan. Diketahui, produk tersebut baru saja diluncurkan dan masuk di segmen SUV atau Spot Utility Vehicle kelas premium.
“Untuk model baru yang kami luncurkan di pasar otomotif Indonesia dipastikan pasokan aman. Memang mengalami inden sekitar tiga hingga empat bulan. Bahkan, para konsumen yang memesan Palisade model lama juga masih ada yang inden, justru itu kami tawarkan yang baru,” tambahnya.
Sebagai mobil yang didatangkan langsung dari Korea Selatan atau CBU, suplai model barunya ini setiap bulannya sekitar 100 unit. Adanya perkembangan pasar, suplai semakin bertambah dan pernah menyentuh level tertinggi pada angka 400 unit.
“Setiap bulan rata-rata kuota suplai itu 50-100 unit. Terakhir support langsung dari Korea kami pernah tertinggi di angka 400 unit. Jadi support dari pusat ke Indonesia itu sangat baik,” pungkasnya.