Hyundai Tunda Peluncuran Mobil Hidrogen karena Masalah Ini
- VIVA/Krisna Wicaksono
VIVA Otomotif – Mobil hidrogen sedang dikembangkan oleh beberapa produsen otomotif, termasuk Hyundai. Alasannya, kendaraan jenis ini hanya mempergunakan gas hidrogen sebagai bahan bakarnya dan pembuangannya hanya berupa air saja.
Namun baru-baru ini, Hyundai Motor Company memutuskan untuk menunda peluncuran mobil bertenaga hidrogen. Diketahui, mobil tersebut merupakan model dari Nexo, yang menjadi pelengkap di segmen SUV atau Sport Utility Vehicle.
Dilansir dari Reuters, Jumat 1 Juli 2022, mobil ramah lingkungan ini sejatinya akan diluncurkan pada tahun 2024 mendatang. Namun karena ada beberapa masalah, mobil ini terpaksa harus ditunda waktu peluncurannya.
Perusahaan asal Korea Selatan ini memberitahu adanya masalah terhadap model barunya, yaitu terletak di pengembangan sel bahan bakarnya. Mereka belum memutuskan lebih lanjut akan kendaraan ini.
Sebab, Hyundai baru saja mengerjakan proyek mengembangkan kendaraan sel bahan bakar merek Genesis pertama yang ditangguhkan akhir tahun lalu. Adanya program dan aktivitas berbagai peluncuran produk unggulan membuat mereka belum bisa mengatasi permasalahan ini.
Padahal beberapa waktu lalu, perusahaan yang telah berdiri sejak 1967 itu mengumumkan rencana untuk menawarkan versi sel bahan bakar hidrogen untuk semua kendaraan komersialnya pada tahun 2028. Jadi, kendaraan hasil produksi mereka nanti sudah mulai ramah lingkungan berkat adanya sel bahan bakar baru.
Meski begitu, perusahaan terus mengevaluasi kembali bisnis sel bahan bakar hidrogen ini, terutama untuk mobil keluarga. Hal itu, didasari pertumbuhan pasar mobil sel bahan bakar hidrogen yang lambat dan kebutuhan untuk fokus pada transisi ke kendaraan listrik.
“Dengan pasar EV global yang berkembang, kemungkinan Hyundai dapat menilai kembali daftar prioritasnya karena permintaan EV terus tumbuh, sementara pasar mobil hidrogen masih relatif kecil," ujar Analisi di NH Investasi & Sekuritas, Co Soo-hong.
Sebagai tambahan informasi, bahan bakar hidrogen memang terlihat menjanjikan untuk para produsen mobil agar mendapatkan kemajuan yang lebih baik terhadap produksinya. Namun, untuk mencapai hal tersebut perlu biaya besar dan infrastruktur matang agar bisa diproduksi secara massal.