Produksi Domestik Toyota Mengalami Penurunan Karena Masalah Ini

Logo Toyota
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Otomotif – Belum lama ini, Toyota Motor Corporation mengumumkan bahwa saat ini produksi kendaraannya sedang mengalami masalah di Jepang. Hal itu disebabkan adanya kekurangan chip semikonduktor secara global, dan krisis pasokan suku cadang di industri otomotif.

Mobil Kotak Kembali Menjadi Tren, tapi...

Adanya beberapa permasalahan tersebut, perusahaan asal Jepang ini terpaksa memperlambat laju produksinya. Bahkan mengalami penurunan semenjak bulan ketiga secara berturut-turut. Tingkat penurunan terbesar sejak bulan Januari tahun ini.

Dikutip VIVA Otomotif dari JapanToday, Kamis 30 Juni 2022, dalam data perusahaan yang terkenal dengan mobil sejuta umat ini mengalami penurunan yang signifikan. Untuk produksi domestiknya, perusahaan mengalami penurunan sebesar 32,2 persen dari tahun sebelumnya.

Terpopuler: Land Cruiser Murah di Indonesia, Mobil Terbang 1.000 Km

Booth Toyota di Jakarta Auto Week 2022

Photo :
  • VIVA/Muhammad Thoifur

Toyota memberitahu, bahwa ada alasan utama mengapa dirinya mengalami penurunan produksinya. Penyebab utamanya yakni adanya penguncian atau lockdown di sejumlah daerah China, salah satunya Shanghai. Sebab, tempat itu merupakan penghasil suku cadang yang dibutuhkan perusahaan.

Toyota Land Cruiser Versi Murah Resmi Terdaftar di Indonesia

Oleh karena itu, perusahaan yang telah berdiri sejak 1937 itu harus menangguhkan operasi di beberapa pabrik domestiknya. Hal itu membuat mereka terpaksa memperlambat hasil beberapa model produksinya, baik itu model lama maupun baru di tahun ini.

Diketahui, lockdown di wilayah Shanghai telah dicabut per tanggal 1 Juni 2022. Namun, kondisi tersebut masih belum bisa memenuhi peningkatan produksi perusahaan dan harus beradaptasi kembali setelah kebijakan baru di negara yang memiliki rakyat terbanyak di dunia.

Toyota mengungkapkan, bahwa produksi globalnya juga mengalami penurunan pada bulan lalu. Dalam datanya, mereka mengalami penurunan sekitar 5,3 persen atau hanya 634.940 unit, jauh dari target produksinya sekitar 700.000 unit.

Sementara itu, untuk merek dagang lain seperti Nissan Motor Company mengalami peningkatan sebesar 77 persen menjadi 26.799 unit. Peningkatan ini berasal dari model mobil baru yang mendorong penjualan. Meskipun kekurangan chip, output global Nissan naik 1,7 persen menjadi 231.732 unit.

Sedikit informasi, untuk total produksi domestik oleh delapan produsen mobil di Jepang, termask Toyota, Nissan, dan Honda turun menjadi 16,0 persen pada bulan Mei menjadi 396.433 kendaraan di tengah krisis suku cadang global, menurut data industri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya