Toyota akan Hentikan Lebih Banyak Produksinya Karena Masalah Ini

Logo Toyota
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Belum lama ini, Toyota mengumumkan akan menghentikan lebih banyak lagi terkait produksinya di wilayah Jepang. Penghentian tersebut akan berangsur pada bulan Juni hingga Juli mendatang.

Suzuki Baleno, Baru atau Seken Tetap Menarik!

Perusahaan yang telah berdiri sejak 1937 itu telah melakukan penghentian di pabrik domestik sebanyak tiga kali. Mereka menerapkan hal ini untuk kebaikan perusahaan, terkait tingginya permintaan kendaraan oleh para pelanggan.

Dikutip VIVA Otomotif dari Reuters, Minggu 19 Juni 2022, Toyota memberi tahu masalah apa yang tengah terjadi oleh mereka. Masalah terbesar yang membuat mereka berhenti produksi, lantaran kekurangan semikonduktor dan wabah COVID-19 di salah satu pemasoknya.

Mengungkap Mobil yang Dipakai Kajari Kediri saat Melepas Tembakan di Jalan

Booth Toyota di Jakarta Auto Week 2022

Photo :
  • VIVA/Muhammad Thoifur

Oleh karena itu, mereka harus menyesuaikan keadaan yang saat ini memang tengah di alami oleh beberapa produsen mobil lainnya. Berdasarkan penjualan dari Toyota, mereka mengalami penurunan sekitar 12 persen dari rencana semula.

Terpopuler: Motor Secanggih Honda PCX 160, Ada Kucuran Dana ke Thailand

Lebih lanjut, perusahaan asal Jepang itu menargetkan bahwa akan memproduksi 750.000 unit kendaraan di seluruh dunia pada bulan ini. Namun, mereka tidak mengungkapkan terkait unit kendaraan apa saja yang tengah dikerjakan.

Perlu diketahui, mereka tengah berencana untuk menghadirkan berbagai produk dari beberapa segmen mulai dari sedan hingga SUV. Adapun beberapa produk yang sedang di garap oleh mereka di antaranya Land Cruiser 300 dan Fortuner varian terbaru.

Namun, akibat adanya masalah kekurangan suku cadang dan lockdown Covid-19 yang masih diberlakukan di China. Membuat mereka harus terpaksa menghentikan produksinya sementara, dan mulai merencanakan terkait kendaraan barunya di masa depan yang akan datang.

Sedikit informasi, Toyota telah menargetkan produksi globalnya sekitar 9,7 juta unit kendaraan di tahun ini. Diketahui, angka tersebut sudah ditetapkan oleh perusahaan dan tidak akan diubah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya