- unsplash,com
VIVA – Impor merupakan kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri, termasuk kendaraan. Banyak dari berbagai negara yang melakukan kegiatan ini, untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Salah satu negara yang melakukan hal tersebut adalah Korea Selatan. Namun, mereka baru saja mengumumkan bahwa penjualan mobil impor di negaranya belakangan ini mengalami penurunan.
Dikutip VIVA Otomotif dari Yonhap, Selasa 7 Juni 2022, Perwakilan dari Korsel memberitahu bahwa jumlah impor kendaraan mengalami penurunan sebesar 2,4 persen dari tahun sebelumnnya. Untuk jumlah kendaraan asing yang baru terdaftar mencapai 23.512 unit, turun dari 24.080 unit pada tahun lalu.
Antrian mobil yang siap untuk di ekspor di Terminal Ekspor Impor Mobil, Jakarta
- VIVAnews/Tri Saputro
Asosiasi Importir dan Distributor Mobil Korea (KAIDA) mengatakan bahwa ada masalah utama akibat penurunan mobil impor ini yaitu pada kekurangan chip semikonduktor. Saat ini, masalah tersebut memang tengah dihadapi dari beberapa produsen mobil di dunia.
Padahal beberapa mobil laris dari luar negeri di Korea Selatan. Salah satunya jenis mobil sedan yang bulan lalu merajai pasar di sana. Adapun mobil sedan populer di Korea mulai Mercedes-Benz E 350 4MATIC hingga BMW 520.
Menurut laporan KAIDA, mobil yang berasal dari Jerman menyumbang 75 persen dari kendaraan impor yang dijual di wilayah Asia. Ada tiga merek Jerman seperti Volkswagen Group Korea, BMW Group Korea dan Mercedes-Benz Korea yang telah berhasil menjual 17.539 unit.
Namun, untuk tiga merek produsen mobil Jepang seperti, Honda, Toyota, dan Lexus mengalami penurunan penjualan dengan menjual hanya 1.136 unit gabungan. Hal itu turun sebesar 44 persen dari 2.035 dari tahun sebelumnya.
Untuk merek impor lainnya menyumbang 20,46 persen dari pasar kendaraan penumpang Korea pada bulan April. Namun, hal ini naik dari 19,11 persen tahun lalu. Jadi, pendaftaran mobil impor turun 11 persen menjadi 108.314 mobil dari 121.566 unit selama periode Januari hingga Mei di Korea Selatan.
