Pelanggan Cerita Pengalaman Pakai Isuzu Common Rail
- VIVA/Muhammad Thoifur
VIVA – Standar emisi Euro 4 untuk kendaraan mesin diesel di Indonesia akan mulai diberlakukan, terhitung 12 April mendatang. Nantinya, semua kendaraan yang dijual maupun diproduksi di Tanah Air dengan spesifikasi tersebut, harus memenuhi standar emisi itu.
Beberapa produsen otomotif memastikan akan menerapkan standar baru itu sesuai aturan pemerintah, salah satunya Isuzu. Sejak 2010, perusahaan asal Jepang itu telah menggunakan teknologi common rail pada sistem pengabutan kendaraan mereka.
Ketika aturan pemerintah itu muncul, PT Isuzu Astra Motor Indonesia mengaku telah siap. Bahkan, ada salah satu pelanggan mereka, yakni Wahyudi yang bercerita mengenai pengalamannya dengan Isuzu Giga yang sudah memakai fitur itu.
Wahyudi menuturkan, salah satu keunggulan dari mesin diesel Isuzu dengan common rail injection adalah memberikan lebih banyak tenaga ketimbang model konvensional.
"Berdasarkan pengalaman saya, biaya perawatan menjadi lebih murah. Tentunya sangat menguntungkan buat para pengusaha, khususnya seperti saya ini. Pemakaian bahan bakarnya juga menjadi lebih irit," ujarnya saat hadir di pameran Jakarta Auto Week, dikutip VIVA Otomotif Senin 21 Maret 2022.
Wahyudi mengungkapkan, selama menggunakan mesin common rail dari Isuzu tidak pernah mengalami masalah yang berarti. Sebab, jantung pacu itu menerapkan pengendalian kuantitas injeksi bahan bakar guna mengurangi kebisingan dan emisi gas buang.
"Mesin common rail Isuzu ini saya rasa cukup praktis. Perawatannya juga tidak rumit, sehingga sangat menguntungkan buat perusahaan kami," tuturnya.
BIcara soal pelayanan, Wahyudi mengaku selama 14 tahun lamanya menggunakan produk Isuzu selalu memuaskan.
"Ini sudah terbukti oleh saya, jangan ragu untuk menggunakan Isuzu sebagai mitra usaha, jelas akan ikut menguntungkan," ungkapnya.
Sementara itu, Customer and Product Services Division Head IAMI, Heri Wasesa menyampaikan bahwa mereka telah konsisten melakukan sosialisasi kepada konsumen terkait kebijakan ini sejak beberapa tahun lalu.
"Kami sudah memiliki partshop, bengkel serta melakukan upgrade kemampuan mekanik. Sehingga, ketika sudah mulai masuk ke Euro 4, semuanya kami sudah siap,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.