Suku Cadang Resmi Mitsubishi Tersedia Online

Layanan servis agar pemilik mobil Mitsubishi bisa tetap di rumah saja.
Sumber :
  • dok.MMKSI

VIVA – Adanya pandemi tidak hanya mengganggu proses produksi mobil, namun juga mereka yang sudah memiliki kendaraan dan berniat untuk melakukan perawatan berkala.

Pahami Hal-hal Penting Berikut Ini sebelum Ambil Kredit Mobil

Adanya aturan pembatasan, membuat bengkel resmi tidak bisa menerima pelanggan dalam jumlah banyak dalam sehari. Hal ini juga dialami oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia.

Director of After Sales Divison MMKSI, Eiichiro Hamazaki mengatakan bahwa selama pandemi banyak pemilik mobil Mitsubishi yang tidak bisa datang ke bengkel resmi, baik karena keterbatasan bengkel maupun dari konsumen yang memiliki kekhawatiran saat ke luar rumah.

Mobil Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, 2 Orang Tewas

“Selama pandemi, kami melihat konsumen mengalami kesulitan datang ke diler. Kami menjaga kontak point dengan safety protocol di setiap diler, supaya tidak terjadi penyebaran buat konsumen yang datang. Termasuk, memitigasi kondisi antrean,” ujarnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Jumat 18 Maret 2022.

Layanan bengkel remi Mitsubishi.

Photo :
  • Dok: MMKSI
Baru Dibeli Semalam, Mobil Fahri Seharga 16 Juta Tiba-tiba Terbakar di Margonda

Solusi lain yang baru saja dihadirkan oleh MMKSI, yakni menyediakan suku cadang dan semua kebutuhan perawatan mobil mellui jalur online. Untuk memudahkan pelanggan, mereka menyediakannya juga di ecommerce.

“Kondisi pandemi yang membuat kami masuk ke ecommerce. Target utama adalah orang-orang yang melakukan perawatan sendiri di rumah, atau bengkel bengkel,” tuturnya.

Mitsubishi mengaku, karena masih terbilang baru maka layanan yang mereka tawarkan di ecommerce belum maksimal seperti yang diharapkan. Meski demikian, seiring waktu hal itu akan terus dikembangkan.

“Tantangannya adalah suplai dari suku cadan, kami harus menyiapkan ketersediaan stok untuk memenuhi kebutuhan di ecommerce,” ungkapnya.

Hamazaki menuturkan, program layanan purna jual via ecommerce tersebut baru ada selama satu bulan. Mereka butuh lebih jauh memahami demografi konsumen, serta menganalisa permintaan dan produk apa saja yang dibutuhkan.

“Kami meminta maaf, baru menyediakan pelumas dan chemical lainnya. Setelah strategi dikumpulkan, kami akan meluaskan lagi penawaran produk lain,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya