Demi Jualan ke Australia, Mobil Mazda akan Dibuat di Indonesia?
- VIVA/Muhammad Thoifur
VIVA – Mazda menjadi salah satu brand asal Jepang yang tidak memiliki pabrik perakitan, atau produksi di Indonesia. Semua mobil Mazda yang dipasarkan PT Eurokars Motor Indonesia berstatus impor hingga saat ini.
Jenama asal negeri sakura itu menjual 10 model yang meliputi hatchback, sedan, dan SUV atau Sport Utility Vehicle. Harga paling murah adalah Mazda 2 mulai Rp308 juta, sampai Rp869,900 juta untuk Mazda CX-9.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, sepanjang 2021 Mazda berhasil menjual produk-produknya dari diler ke konsumen mencapai 3.514 unit.
Artinya Mazda berada di peringkat 11 dari daftar brand mobil terlaris. Padahal secara penjualan cukup menjanjikan, atau lebih laris dari DFSK sebagai brand China yang sudah memiliki pabrik perakitan di Serang, Banten.
Padahal jenama dari Jepang yang menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air sebagian sudah memiliki pabrik. Seperti Toyota, Suzuki, Honda, dan Mitsubishi, sehingga mereka bukan sekadar numpang jualan di pasar domestik.
Keempat brand tersebut sudah menjual beberapa produk, dan komponen ke luar negeri, sehingga membantu pertumbuhan ekonomi melalui ekspor.
Maka tidak heran jika pemerintah akan memaksa Mazda mendirikan pabrik, hal itu dilakukan demi memperluas pasar ekspor. Terutama ke Australia yang menjadi negara tujuan ekspor paling menjanjikan untuk saat ini.
Gerbang masuk mobil buatan lokal ke negeri kanguru itu dipermudah melalui kemitraan komperhensif Indonesia-Australia atau Compreshensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah menargetkan 2025 bisa menjual kendaraan buatan dalam negeri, dalam keadaan utuh atau build up ke negara lain mencapai satu juta unit.
“Industri otomotif sebagai contributor ytama terhadap PDB (produk domestik bruto, industri alat angkutan saat ini telah memiliki 21 perusahaan untuk roda empat dengan nilai investasi Rp139 triliun dengan kapasitas produksi 2,35 juta unit per tahun,” ujar Agus di JCC Senayan, Jakarta, dikutip VIVA Otomotif Selasa 15 Maret 2022.
Demi mencapai target tersebut, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi berharap agar Mazda bikin pabrik di Indonesia. Karena merek mobil tersebut bisa dijual ke Australia dengan pasar yang sangat menjanjikan.
“Australia saja dalam satu tahun market-nya mencapai satu juta unit. Apalagi di sana enggak ada pabrik mobil, Contohnya seperti Mazda di Australia ada 120 ribu unit per tahun, atau 10 ribu satu bulan. Kita ingin Mazda juga bisa ekspor dari Indonesia,” kata Nangoi di lokasi yang sama.