Viral Calon Konsumen Kena Tipu Oknum Sales Mobil Honda

Honda Brio Satya di GIIAS 2021.
Sumber :
  • Dok: HPM

VIVA – Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan kasus penipuan, yang dilakukan oknum sales mobil Honda di diler kawasan MT Haryono, Jakarta Selatan.

Hari Ini Pengguna Mobil di Jakarta Gak Bisa Jalan Sembarangan, Kenapa?

Ada seorang calon konsumen mengaku kena tipu, saat hendak membeli mobil Honda Brio Satya tipe E CVT. Melalui unggahan Instagram @_yunita_sari membagikan cerita pengalamanya, korban yang diketahui bernama Yunita Sari itu memberitahu kejadian tersebut terjadi pada bulan lalu.

Kejadian itu bermula ketika korban berniat membeli mobil melalui situs online dan menemukan iklan Honda. Lantas, dia langsung menghubungi nomor yang tertera di iklan tersebut melalui WhatsApp.

Suzuki Baleno, Baru atau Seken Tetap Menarik!

Dalam narasinya, Yuni tiba di diler Honda MT Haryono jam 10.00 WIB, dan sales yang diduga pelaku bernama Ruhan menggunakan atribut lengkap, seperti seragam, tanda pengenal dan kartu nama.

Honda Brio Satya di GIIAS 2021.

Photo :
  • Dok: HPM
Mengungkap Mobil yang Dipakai Kajari Kediri saat Melepas Tembakan di Jalan

“Saya dianter melihat-lihat unit brio yang pada saat itu ada warna hitam dan abu tua, selamat satu jam saya lihat dan check unit,” tulis narasi di media sosial, dikutip VIVA Otomotif Senin 7 Maret 2022.

Lebih lanjut, setelah menentukan dan menyetujui untuk membeli satu unit, Yuni pun dijanjikan mendapatkan diskon sebesar Rp10 juta. Diketahui, mereka bertemu pada hari Minggu dan area kasir tutup di diler tersebut.

Lantas, Ruhan menyarankan untuk kepada korban untuk mentransfer uang senilai Rp10 juta sebagai booking fee ke rekening Dedi, yang dikenalkannya sebagai supervisor di diler.

“Dengan bukti kwitansi yang saya terima ini, saya percaya kalau memang bisa transfer ke rek pribadi sales,” tambahnya. 

Keesokan harinya melalui telepon, Ruhan memberitahu bahwa unitnya siap di kirim pada hari Kamis, namun dia meminta transfer uang sebesar Rp30 juta, untuk uang muka sparepat dan mengurus surat-surat.

“Dia menyuruh untuk transfer ke rek SPV sparepart supaya tidak bertele-tele karena kalau sudah masuk ke rekening kantor, memperlama proses,” jelas Yuni.

Tak hanya itu, Yuni juga mengirim uang senilai Rp134 juta untuk pelunasan ke rekening diler tersebut. Bahkan dia mengaku tidak curiga karena transaksi proses jual beli, lengkap dengan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dan bukti kwitansi.

Setelah kejadian tersebut, pelaku langsung tidak dapat dihubungi dan menghilang tanpa kabar. “Saya mencoba menelepon dealer Honda tapi selalu tidak ada nada sambung, jadi saya menghubungi Honda cust care dan minta disambungkan ke Honda MTH,” tuturnya.

Akhirnya, Yuni mengambil tindakan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Ketika mediasi pun pihak Honda MTH mengatakan bahwa itu bukan karyawan resmi, baru training 2 minggu, ID card di diler palsu, kartu nama nyetak sendiri,” tulis di kolom keterangan unggahan.

Ternyata ada korban-korban lain yang kasus serupa di dealer Honda MTH. “Nah, yang ini persis sama-sama ditipu oleh Ruhan, kalau dilihat dari tanggal orang ini mengunggah selesai 2-3 hari dari aku,” terangnya.

Kini, kasus diduga penipuan tersebut telah diserahkan sepenuhnya oleh pihak kepolisian dan Badan perlindungan konsumen (BPKN). Sebagai tambahan informasi, Yuni merupakan setia Honda, selama membeli kendaraan dengan merek tersebut selalu aman, dan tak pernah ada kendala.

“Sekarang aku cuma bisa menyerahkan kasusku ini kepada pihak kepolisian dan BPKN ( Badan perlindungan konsumen) serta aku menanti refund 134jt yang dijanjikan max di transfer oleh pihak honda MTH (PT. NUSANTARA Group) tgl 18 Maret 2022,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya