4 Tahun di Angkasa, Mobil Tesla Roadster Mulai Dekati Mars

VIVA – Sekira empat tahun lalu, Tesla meluncurkan mobil listrik Roadster ke luar angkasa melalui roket Falcon Heavy milik SpaceX. Kini, kendaraan yang ‘dikemudikan’ boneka bernama Starman tersebut sudah makin dekat ke lokasi tujuannya, yakni Mars.

Disitat VIVA Otomotif dari Carscoops, Senin 21 Februari 2022, Tesla Roadster sudah menempuh perjalanan 234 juta mil atau 377 juta kilometer dari Bumi. Kini, kendaraan tersebut hanya berjarak 320 juta kilometer dari Mars atau tak sampai separuh perjalanan.

Tesla Roadster bergerak menjauh dari Bumi dengan kecepatan 6.005 kpj, sementara bergerak menuju Mars dengan kecepatan 27.955 kpj. Kendaraan bergaya kabriolet tersebut saat ini telah menuntaskan 2,62 orbit mengelilingi matahari.

Astronom di Harvard Smithsonian Center for Astrophysics, Jonathan McDowell mengatakan, Tesla Roadster bersama dengan Starman di kursi kemudinya mungkin masih utuh hingga sekarang. Namun, serangan obyek di luar angkasa mungkin telah merusak sejumlah bagian.

"Tesla mungkin masih utuh tetapi mungkin telah rusak oleh beberapa serangan meteor," ujar McDowell dikutip dari Antara.

Menariknya, para astronom banyak yang belum pernah mengamati Roadster dengan teleskop mereka sejak Maret 2018. Profesor astrofisika di Universitas Toronto, Hanno Rein, menyatakan bahwa tidak ada banyak nilai ilmiah dalam mempelajari lintasannya.

"Bagaimanapun, itu tidak lebih dari sepotong sampah luar angkasa yang mahal," kata Rein.

Pada suatu makalah yang diterbitkan Cornell University beberapa hari setelah Tesla Roadster diluncurkan, Hanno Rein mengatakan, ada kemungkinan 22 persen kendaraan listrik tersebut menabrak Bumi pada 15 juta tahun mendatang.

Diketahui, pergerakkan Tesla Roadster di luar angkasa sendiri bisa dipantau secara real time melalui laman whereisroadster.com. Selain lokasi terkini, kita juga bisa memantau kecepatan mobil dan informasi menarik lainnya.

Indonesia to Export EV Battery Materials to Tesla This Month

The Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM), Bahlil Lahadalia, announced that Indonesia has started exporting precursors, one of the raw materials for electric ve

VIVA.co.id

26 November 2024