Lamborghini Harap Mobil Bensin Masih Boleh Dijual di Masa Depan
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Sejak beberapa tahun terakhir, Eropa mulai membatasi produksi kendaraan konvensional dan menggantinya dengan kendaraan listrik. Bahkan, mulai 2035 nanti, produsen setempat tak boleh lagi memproduksi mobil atau motor bermesin bensin. Lantas, bagaimana tanggapan Lamborghini?
Kepala Eksekutif Lamborghini, Stephan Winkelmann mengatakan, pihaknya tak mau peralihan dari mobil bensin ke mobil listrik berjalan terlalu cepat. Bahkan, dia berharap, kendaraan dengan internal combustion engine atau ICE masih tetap ‘hidup’ hingga 2030 mendatang.
"Setelah kendaraan hibrida, kami akan menunggu untuk melihat apakah mungkin untuk menawarkan kendaraan dengan mesin pembakaran internal setelah tahun 2030 nanti," ujar Stephan Winkelmann, dikutip VIVA Otomotif dari Reuters, Jumat 18 Februari 2022.
Menurut Stephen, peminat mobil bensin masih akan tetap besar hingga 10 tahun mendatang. Sebab, ada sejumlah pengalaman menyenangkan yang hanya bisa ditemukan di kendaraan jenis tersebut.
"Satu kemungkinan adalah menjaga kendaraan bermesin pembakaran tetap hidup melalui bahan bakar sintetis," kata Winkelmann.
Meski terlihat kurang berminat dengan kendaraan listrik, akan tetapi Lamborghini tengah fokus meluncurkan model full electric pertamanya. Hanya saja, Winkelmann tak bisa memastikan, kapan produk tersebut siap dipasarkan secara massal.
Diketahui, sejak beberapa tahun terakhir, Lamborghini dan para pesaingnya seperti Ferrari, Aston Martin dan McLaren tengah mencari cara untuk membuat mobil listrik hemat daya namun tetap memiliki performa tinggi.