Industri Otomotif Indonesia Cetak Sejarah Baru

Booth Daihatsu di GIIAS 2021
Sumber :
  • VIVA Otomotif

VIVA – Meski masih diselimuti oleh badai pandemi, namun industri otomotif Indonesia berangsur membaik. Hal ini terbukti dari peningkatan angka penjualan mobil, yang pada tahun lalu jauh lebih baik dari 2020.

HMID Ungkap Alasan New Hyundai Tucson Belum Dirakit Secara Lokal

Bahkan di awal tahun ini, hasilnya menunjukkan angka yang menggembirakan. Pada Januari kemarin, pasar otomotif nasional mengalami kenaikan sekitar 45 persen menjadi sekitar 78 ribu unit, dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sekitar 54 ribu unit.

Dari jumlah itu, Daihatsu berhasil meraih penjualan ritel sebanyak 17.506 unit, naik 83,7 persen dibandingkan Januari 2021 dengan jumlah 9.528 unit. Pencapaian tersebut juga membuat pangsa pasar mereka mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu sebesar 22,3 persen.

Benarkah Mobil Gerak Roda Depan Kurang Jago Nanjak?

Dalam hal kontribusi model, penjualan Daihatsu pada Januari 2022 terbagi menjadi dua komposisi dengan jenis kendaraan penumpang sebesar 71 persen, dan jenis kendaraan niaga 29 persen.

Daihatsu All New Xenia.

Photo :
  • Dok: ADM
Mobil Nanjak Jalannya Mundur, Enggak Bahaya Tah?

Pada mobil penumpang, model Sigra menjadi paling banyak dengan jumlah 4,9 ribu unit atau berkontribusi 28 persen, diikuti Ayla dengan 2,4 ribu unit (14 persen). Kemudian ada All New Xenia sebanyak 1,9 ribu unit (11 persen), Terios 1,3 ribu unit (8 persen) dan Rocky 1,2 ribu (7 persen).

“Kami bersyukur dapat mengawali penjualan awal 2022, dengan mencetak rekor market share tertinggi sepanjang sejarah Daihatsu di Indonesia,” ujar Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Sabtu 12 Februari 2022.

Sebagai informasi, pemerintah pada tahun ini kembali menggelar program relaksasi berupa pajak barang mewah atau PPnBM Ditanggung Pemerintah. Berbeda dengan 2021, tipe mobil yang mendapatkan insentif hanya Low Cost Green Car atau LCGC dengan harga kurang dari Rp200 juta.

Selain itu, mobil penumpang dengan kapasitas mesin maksimal 1.500cc yang harga jualnya di antara Rp200-250 juta juga masuk dalam program tersebut. Syarat lain yang harus dipenuhi, yatu local purchase minimum 80 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya