Bikin Inden Mobil Lama, Kapan Krisis Chip Semikonduktor Berakhir?
- Nyt
VIVA – Semenjak kemunculan pandemi corona, sejumlah merek roda empat dunia mengalami masalah yang sama, yakni krisis chip semikonduktor. Imbasnya, mereka harus membatasi bahkan menghentikan sementara produksi kendaraan. Lantas, kapan ini semua akan berakhir?
Pabrikan mobil asal Jerman, Volkswagen memrediksi, krisis chip semikonduktor belum akan berakhir hingga penghujung 2022 mendatang. Namun, besar kemungkinan, kondisinya mulai membaik di semester kedua.
"Situasi yang bergejolak ini akan memengaruhi kita semua (industri otomotif) setidaknya hingga semester pertama tahun ini," ujar salah satu petinggi, Volkswagen Murat Aksel, dikutip VIVA Otomotif dari Reuters, Rabu 9 Februari 2022.
Di kesempatan berbeda, Chief Executive Officer atau CEO Daimler AG, Ola Kallenius memerkirakan, industri otomotif bisa menghadapi kelangkaan chip semikonduktor hingga akhir 2022 atau awal 2023. Hal tersebut tentu menjadi tantangan berat untuk pabrikan kendaraan di seluruh dunia.
"Beberapa pemasok chip telah mengacu pada masalah struktural dengan permintaan. Ini bisa mempengaruhi 2022 dan (situasi) mungkin mulai lebih santai pada 2023," kata Kallenius di pameran otomotif Munich IAA yang digelar tahun lalu.
Diketahui, belakangan kendaraan memang makin bergantung pada chip untuk berbagai hal; mulai dari manajemen komputer mesin untuk penghematan bahan bakar yang lebih baik, hingga fitur bantuan pengemudi seperti pengereman darurat.
Bukan hanya itu, krisis tersebut makin diperparah usai para pembuat mobil berlomba-lomba memproduksi kendaraan dengan fitur super canggih, sehingga membutuhkan lebih banyak chip.
Sebagai solusi, sejumlah pabrikan akhirnya menjual mobil baru dengan beberapa fitur yang dihilangkan, terutama berkaitan dengan semikonduktor.