Profesor Jepang Bongkar Rahasia Mengapa Mobil Listrik China Murah

Wuling Hongguang Mini EV.
Sumber :
  • Farhan/VIVA.co.id

VIVA – Sejak setahun terakhir, pabrikan roda empat asal China ramai-ramai meluncurkan mobil listrik mungil berbanderol murah. Bahkan, produk buatan merek setempat, yakni Wuling Hongguang Mini EV menjadi salah satu kendaraan nonemisi terlaris sepanjang 2021.

Produk Lokal Ini Bisa Atasi Ancaman Bahaya Kebakaran Baterai di Kendaraan Listrik

Saat ini, Wuling Hongguang Mini hanya dibanderol mulai Rp65 jutaan di China. Lantas, pertanyaannya, mengapa kendaraan tersebut bisa sangat murah? Padahal, mobil listrik buatan merek lain rata-rata ditawarkan dengan harga yang tergolong tinggi.

Profesor dari Nagoya University, Jepang, Masayoshi Yamamoto merupakan salah satu sosok yang penasaran dengan kenyataan tersebut. Itulah mengapa, untuk menemukan jawabannya, dia memutuskan mengoprek habis Wuling Hongguang Mini miliknya.

RI Ekspor Bahan Baku Baterai EV ke Pabrik Tesla Bulan Ini, Bahlil Dorong Selanjutnya Katoda

Disitat VIVA Otomotif dari Nikkei Asia, Yamamoto mendatangkan langsung unit kendaraan tersebut dari China ke Jepang. Setelah tiba di kediamannya, dia langsung membongkar dan melepas seluruh komponen hingga bagian terkecil.

Komponen Wuling Hongguang Mini Usai Dibongkar.

Photo :
  • Nikkei Asia.
Menepati Janji, Mobil Listrik Jerman Ini Siap Dibuat di Indonesia

Yamamoto lantas mulai menyusun komponen-komponen tersebut, kemudian merinci harganya satu per satu. Hasilnya, menurut perhitungannya, Wuling Hongguang Mini hanya bernilai 480 ribu yen atau sekira Rp59 jutaan.

“Wuling Hongguang Mini EV menggunakan komponen murah yang bisa ditemukan di sekitar kita,” kata Yamamoto, dikutip Jumat 4 Februari 2022.

Lebih jauh, dia menjabarkan, bearing mobil yang terpasang di Wuling Hongguang Mini ternyata hanya komponen umum buatan China yang digunakan di kendaraan konvensional. Sehingga, kata dia, itu bukan komponen khusus yang hanya dibuat untuk mobil listrik.

Tak hanya itu, menurutnya, Wuling Hongguang Mini EV juga tak memiliki teknologi pengereman regeneratif. Maka, dengan begitu, ongkos produksinya menjadi jauh lebih murah.

Menurut Yamamoto, komponen-komponen yang sangat umum tersebut memiliki potensi kerusakan cukup tinggi. Namun, mengingat keberadaannya mudah ditemukan dan harganya terbilang murah, maka pemilik kendaraan tak akan mengalami kesulitan untuk menggantinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya