Riset: Pembeli Mobil Listrik Biasanya Tak Mau Kembali ke Mobil Bensin
- Paultan
VIVA – Baru-baru ini, perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang analisis data konsumen, JD Power mengungkap satu fakta unik mengenai konsumen kendaraan listrik di pasar domestik. Mereka mengatakan, seseorang yang sudah membeli dan merasakan mobil listrik biasanya tak akan mau kembali ke mobil bensin.
Dilansir VIVA Otomotif dari Reuters, Direktur Senior Otomotif Global di JD Power, Brent Gruber mengatakan, hingga sekarang masih banyak pihak ragu membeli mobil listrik lantaran terbatasnya infrastruktur yang tersedia. Namun, mereka yang telah menjajal kendaraan nonemisi tersebut biasanya langsung merasa cocok dan nyaman.
"Kami tahu dari penelitian kami bahwa banyak konsumen memiliki kekhawatiran selama proses pertimbangan pembelian dengan aspek-aspek seperti jangkauan baterai dan pengisian kendaraan," ujar Brent Gruber, dikutip Minggu 30 Januari 2022.
"Namun, begitu seseorang membeli BEV (mobil listrik penuh bertenaga baterai), mereka langsung terpikat," tambahnya.
Studi kepemilikan Pengalaman Kendaraan Listrik Amrika Serikat atau EVX tahun 2022 menunjukkan, bahwa kepuasan pemilik kendaraan BEV baru rata-rata mencapai 754 poin dari skala 1.000.
Hasil riset tersebut tersebut menemukan, bahwa Tesla Model 3 menempati peringkat tertinggi secara keseluruhan dan tertinggi di segmen BEV premium dengan skor 777. Sementara Kia Niro EV menduduki peringkat tertinggi di segmen BEV pasar massal selama dua tahun berturut-turut dengan skor 744.
Menariknya, studi tersebut mempertimbangkan banyak faktor, mulai dari akurasi kisaran baterai yang disebutkan, ketersediaan stasiun pengisian umum, biaya kepemilikan, kenikmatan berkendara, kemudahan pengisian daya di rumah, gaya interior dan eksterior, fitur keselamatan dan teknologi, pengalaman servis, hingga kualitas dan keandalan kendaraan.