Tesla Made in China Makin Diminati Pembeli

Mobil Tesla.
Sumber :
  • Gizmochina.

VIVA – Selain di Amerika Serikat, Tesla memiliki pabrik produksi lain bernama Gigafactory di Shanghai, China. Bukan hanya untuk melayani permintaan domestik, kendaraan yang dibuat di sana juga dikirimkan ke berbagai negara di kawasan Asia, Amerika, dan juga Eropa.

Chery Tancap Gas Produksi Mobil Offroad Listrik Pertama di Indonesia

Menariknya, meski tak diproduksi di pabrikan utama, namun mobil Tesla buatan China rupanya diminati konsumen dunia. Bahkan, selama Desember 2021 lalu, mereka penjualan mereka mencapai 70.847 unit kendaraan.

Disitat VIVA Otomotif dari Reuters, Rabu 12 Januari 2022, Asosiasi Mobil Penumpang China atau CPCA melaporkan, angka tersebut naik drastis dibandingkan bulan lalu yang hanya 52 ribuan unit. Bahkan, raihan itu menjadi yang tertinggi selama Gigafactory Shanghai didirikan.

Hyundai Masih Punya 1 Mobil Baru yang Meluncur Akhir Tahun Ini, Kona N Line?

Tesla Model S edisi 2021

Photo :
  • Tesla

Sepanjang tahun lalu, penjualan Tesla yang diproduksi di China mencapai 473.078 unit atau menyumbang separuh dari total penjualan Tesla global yang tembus 936 ribuan unit.

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Direktur Pelaksana Sino Auto Insights yang berbasis di Beijing, Tu Le mengatakan, angka Desember menunjukkan bahwa merek Tesla di Cina tetap kuat dan secara operasional mengesankan, mengingat pabrik Shanghai hanya memiliki kapasitas produksi sekira 42 ribuan kendaraan per bulan.

"Mereka melebihi jumlah itu pada bulan Desember. Dan ini terlepas dari kekurangan chip semikonduktor dan baterai yang dialami oleh produsen kendaraan listrik lainnya,” kata Tu Le.

Diketahui, sejak setahun terakhir, pasar kendaraan listrik di China memang sedang tumbuh-tumbuhnya. Selain Tesla, merek lokal seperti BYD, Wuling, Nio dan Xpeng juga menyumbang penjualan tinggi sepanjang tahun lalu.

Bendera China.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan tindakan AS yang kembali mengajukan veto atas rancangan resolusi DK PBB atas Gaza kembali menunjukkan standar ganda AS.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024