Ada Kabar Mengagetkan soal Suzuki Jimny Baru
- Indiacarnews
VIVA – Suzuki memiliki satu mobil yang masuk dalam kategori ikonik dan legendaris, dan sampai saat ini masih diproduksi di pabrik Jepang dan India.
Kendaraan lima penumpang tersebut tiga tahun lalu resmi mendapatkan penyegaran, dan mulai dipasarkan di Indonesia satu tahun kemudian.
Peminat mobil yang masuk dalam kategori sport utility vehicle atau SUV tersebut sangat banyak, sampai membuat Suzuki kewalahan memenuhi permintaan.
Selain tipe standar, Suzuki Jimny saat ini juga hadir dalam versi yang lebih murah dan dijual khusus di Australia. Pabrikan asal Jepang itu dikabarkan berencana membuat versi lain, yang bisa menampung lebih banyak penumpang.
Bocoran Suzuki Jimny 5 seater.
- Gaadiwaadi
Kabar mengenai Suzuki Jimny versi tujuh penumpang sudah beredar sejak tahun lalu, namun belum ada informasi resmi dari perusahaan terkait tipe itu. Tapi, ada bocoran wujudnya yang sedang melintas di jalan meski tidak diketahui di mana lokasinya.
Dilansir VIVA Otomotif dari laman Rushlane, Jumat 31 Desember 2021, ternyata ada Jimny edisi lima pintu yang merupakan hasil karya dari mahasiswa di Jepang.
Kampus Nihon Automotive Technology School di Negeri Matahari Terbit rupanya memiliki satu unit Jimny yang kondisinya dalam keadaan dibongkar total.
Kendaraan tangguh itu dipotong menjadi dua bagian, dan ditambahkan panel yang dibentuk menyerupai pintu samping sehingga panjangnya bertambah 400 milimeter.
Modifikasi Suzuki Jimny jadi lima pintu.
- Rushlane
Ubahan juga dilakukan pada bumper depan dan kaca belakang. Posisi kursi tidak berubah, namun karena adanya panel tambahan membuat ruang kaki baris kedua menjadi lebih lega.
Tujuan dari modifikasi ini adalah sebagai bahan penelitian, di mana para mahasiswa bisa mempraktekkan ide-ide mereka secara langsung dan bukan hanya sebatas teori atau gambar semata. Rencananya, karya ini akan dipamerkan di ajang Tokyo Auto Salon 2022 yang bakal digelar awal tahun depan.
Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum
Para mahasiswa menilai, aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan diduga kuat melakukan intimidasi dan intervensi terhadap proses demokrasi di Banten.
