Toyota GR Yaris Bertenaga Hidrogen Diperkenalkan
VIVA – Toyota baru saja memperkenalkan GR Yaris dengan mesin teknologi terbarunya. Kali ini, mobil hatchback tersebut ditenagai hidrogen, membuatnya jadi GR Yaris yang ramah lingkungan.
Dikutip dari Green Car Congress, mesin pembakaran internal dari mobil performa tinggi ini menggunakan sistem suplai dan injeksi bahan bakar yang dimodifikasi. Sedangkan untuk hidrogen, tangki, dan proses pengisian bahan bakarnya sama dengan Mirai yang sudah tersedia di pasaran.
Toyota GR Yaris dengan mesin tiga silinder 1,6 liter turbocharged G16-E-GTS telah diadaptasi menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya. Konfigurasi mesin hidrogen ini sudah diterapkan di Corolla Sport yang telah dimasukkan ke dalam seri balap Super Taikyu di Jepang.
Di bawah bendera Rookie Racing dari tim Toyota Gazoo Racing untuk menguji di lintasan balap.Mesin di Corolla Sport yang diadaptasi itu dimasukkan dalam kategori Super Taikyu ST-Q, dan dalam mode klasik Toyota.
"Kami telah mengambil langkah pertama untuk bersaing dengan dan mengembangkan mesin bertenaga hidrogen kami dengan pola pikir menghadapi tantangan," kata Akio Toyoda, Presiden Toyota Motor Corporation.
"Saya membayangkan segalanya akan terlihat sedikit berbeda 10 tahun dari sekarang, dan saya berharap orang-orang akan melihat ke belakang dan melihat bagaimana kami menerima tantangan dengan positif dan menikmati setiap momennya," lanjutnya.
Hidrogen sendiri memang terbakar lebih cepat ketimbang bensin, tapi memberikan efek yang baik ke lingkungan. Maka itu, Toyota memperkuat upayanya, seperti mempromosikan penggunaan hidrogen melalui FCEV atau kendaraan sel bahan bakar dan berbagai produk bertenaga sel bahan bakar lainnya.
"Dengan menyempurnakan lebih lanjut teknologi mesin hidrogen melalui motorsport, Toyota bermaksud mewujudkan masyarakat berbasis hidrogen yang lebih baik lagi," papar Akio.
Toyota Tanggapi Soal Mobil Listrik Bakal Bebas PPnBM
PT Toyota-Astra Motor (TAM) memberikan tanggapan terkait aturan baru yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia soal perluasan kebijakan insentif untuk impor mobil listrik
