Shell Pasang Fasilitas Canggih di SPBU
- Dok: Shell Indonesia
VIVA – Tidak terasa sudah 16 tahun perusahaan minyak Shell hadir di Indonesia, menyediakan bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan para pengguna kendaraan bermotor.
Meski harga jual bensin yang ditawarkan sedikit lebih mahal dari kompetitor, namun sambutan masyarakat begitu besar dan hal itu terjadi sampai saat ini.
Seiring perkembangan teknologi, perusahaan Inggris-Belanda itu juga beradaptasi sesuai perkembangan zaman. Termasuk, mulai mengembangkan stasiun pengisian untuk mobil listrik.
Pemerintah sendiri menargetkan kendaraan listrik mencapai 20 persen dari total penjualan kendaraan domestik pada 2050, sebagai upaya mengurangi ketergantungan impor bahan bakar fosil dan memperbesar peluang untuk mengoptimalkan sumber daya nikel yang berlimpah, sebagai bahan utama pembuatan baterai lithium-ion.
Upaya itu didukung oleh Shell dalam bentuk kerja sama dengan ABB asal Swedia. Perusahaan yang salah satu bidang usahanya berkaitan dengan elektrifikasi tersebut meluncurkan unit pengisian daya cepat Terra 54 DC berdaya 50 kilo Watt.
Dengan menggunakan perangkat itu, pemilik mobil listrik bisa mengisi daya dari nol hingga 80 persen dalam waktu 20-30 menit saja. Unit pengisian daya ini memenuhi standar seluruh kendaraaan listrik, dan dapat beroperasi secara optimal di lokasi stasiun pengisian bahan bakar berbasis fosil.
“Indonesia sedang mengawali perjalanan elektrifikasi armada kendaraan dalam skala besar, dan ABB bangga dapat turut mengambil bagian dari upaya tersebut,” ujar Head of Electrification ABB Indonesia, Jorge Aguinaga melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Selasa 7 Desember 2021.
Untuk menggunakan fasilitas yang diberi nama Shell Recharge tersebut, pelanggan dapat membeli paket seharga Rp85 ribu dan melakukan pengisian daya kendaraan listrik selama 30 menit.
“Fasilitas pengisian daya yang tersedia di SPBU Shell di Pluit Selatan (Jakarta Utara), Shell Antasari (Jakarta Selatan), dan Jagorawi (Bogor) akan mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan akan mobilitas rendah emisi,” tutur Deputy Director dan Vice President Network Shell Mobility Indonesia, Ingrid Siburian.