Tanggapan Bridgestone soal 80% Kecelakaan di Tol Disebabkan Ban Pecah
- Istimewa.
VIVA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pernah menyatakan, sepanjang 2019 lalu, 80 persen kecelakaan yang terjadi di jalan tol disebabkan ban kendaraan yang pecah. Pemicunya sendiri beragam, mulai dari kelebihan bobot, laju yang terlalu kencang, hingga kondisi ban yang memang sudah tak layak pakai.
Menurut Presiden Direktur PT Bridgestone Tire Indonesia, Mukiat Sutikno, ada sejumlah pengguna kendaraan di Tanah Air yang tak melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi bannya. Sehingga, saat melakukan perjalanan jauh, ada kemungkinan ban yang kurang prima mengalami kerusakan di jalan raya.
“Kami sendiri selalu memberikan edukasi ke konsumen ya. Karakter sebagian kustomer kita beranggapan, ban itu nggak harus dimaintain, itu salah. Soalnya, mereka jadi nggak tahu kondisi ban sebenarnya,” ujar Mukiat saat menyampaikan materi di pabrik Bridgestone Karawang, dikutip VIVA Otomotif, Jumat 3 Desember 2021.
Lebih jauh, menurut Mukiat, dari seluruh lingkaran ban, hanya setapak tangan yang benar-benar menapak dan bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Itulah mengapa, pengecekan rutin harus dilakukan untuk memantau kondisinya.
“Padahal, maintain rutin itu perlu, harus dilakukan dengan baik dan benar. Karena selain aman, efek lainnya kita bisa merasakan performa terbaik ban,” tuturnya.
Sementara Sales & Marketing Director PT Bridgestone Tire Indonesia, Bangun Istyaji alias Aji mengatakan, sejauh ini pihaknya gencar membuat kampanye keselamatan berkendara, termasuk soal bagaimana cara menjaga kondisi ban yang benar di media sosial resmi Bridgestone.
Hal tersebut seakan membuktikan, sebagai pabrikan karet bundar di Indonesia, mereka memiliki cukup kepedulian terhadap kasus kecelakaan mobil yang disebabkan ban pecah.
“Kita sendiri dari Bridgestone Indonesia selalu bikin konten terkait keselamatan dalam penggunaan ban di media sosial kita. Tapi, balik lagi ke pengguna dan bagaimana cara pemakaiannya,” terangnya.
“Kita kan nggak tahu juga gimana kondisi bannya. Pokoknya, tugas kami hanya satu, yaitu terus-terusan memberi edukasi atau peringatan,” kata Aji menambahkan.