Operasional Angkot Bogor Bakal Dihentikan, Bagaimana Nasib Sopirnya?

Wali Kota Bogor Bima Arya menghancurkan angkot.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Muhammad AR (Bogor)

VIVA – Pemerintah Kota atau Pemkot Bogor, Jawa Barat berniat menghentikan perlahan operasional angkutan umum kota (angkot) yang beroperasi di kawasan setempat. Bahkan, selama bulan ini, mereka akan menarik izin operasional 147 unit angkot dan menggantinya dengan 49 bus ramah lingkungan.

Angkot Tercebur Kali di Kebayoran Gara-gara Jalan Terendam Banjir, Begini Penampakannya

Keputusan ekstrem tersebut diambil setelah Pemkot Bogor resmi mengenalkan layanan transportasi umum Biskita Transpakuan yang mulai beroperasi sejak Selasa, 2 November 2021 kemarin. Lantas, setelah mereka ‘memusnahkan’ angkot, bagaimana nasib sopir yang kehilangan pekerjaan?

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, sopir angkot yang kendaraannya dikonversi akan direkrut dan dilatih menjadi pengemudi atau mekanik Biskita. Syaratnya, usia mereka tak lebih dari 50 tahun, memiliki SIM, dan pendidikan minimal SMA.

Viral! Sopir Angkot di Bogor Tenggak Miras saat Bawa Penumpang

Wali Kota Bogor Bima Arya menyaksikan penghancuran angkot.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Muhammad AR (Bogor)

Meski saat ini ada sejumlah pengemudi angkot yang tak sampai SMA, namun menurutnya, PDJT dan Dishub Kota Bogor memiliki inisiatif untuk membantu mereka dengan menyediakan kejar paket sehingga bisa setara dengan lulusan tersebut.

Tolak Angkutan Karyawan, Ratusan Sopir Angkot Demo di Gedung DPRD Tangerang

"Babak baru layanan ini juga merupakan hasil dari kematangan konsep dan komunikasi antara stakeholder baik pemkot, BPTJ, Kemenhub, Organda, dan juga pengemudi angkot,” ujar Bima Arya, dikutip VIVA Otomotif dari Antara, Rabu 3 November 2021.

Bus pengganti angkot di Bogor mulai beroperasi

Photo :
  • VIVA/Muhammad AR

Lebih jauh, Bima menambahkan, hingga hari ini, sudah ada 30 unit angkot yang dikonversikan menjadi 10 unit Biskita Transpakuan. Dia memastikan, konsep konversi harus dijalankan secara jujur dan adil, yakni dengan perbandingan 3:1.

Proses konversi tersebut dilakukan melalui dua opsi langkah, yakni menghancurkan unit kendaraan yang sudah tak layak pakai atau mempelathitamkan unit kendaraan yang masih layak jalan.

“Angkot yang dibesituakan memang tidak layak jalan. Angkot yang masih layak jalan diplathitamkan dan mungkin saja digunakan untuk hal-hal lain yang bermanfaat tapi tanpa digunakan sebagai angkutan kota,” kata dia.

Diketahui, layaran trasnportasi umum Biskita Transpakuan sementara hanya melayani perjalanan dengan rute Stasiun Bogor – Ciparigi. Sedangkan penumpang yang ingin naik kendaraan baru tersebut tak perlu mengeluarkan biaya, alias gratis hingga akhir tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya