Peminatnya Turun, Mengapa Honda Luncurkan 2 Sedan Baru di RI?
- Dok: HPM
VIVA – PT Honda Prospect Motor atau HPM resmi meluncurkan Honda City dan Honda Civic RS terbaru untuk konsumen di Indonesia. Keputusan tersebut memantik satu pertanyaan besar di benak publik: mengapa mereka menghadirkan dua sedan baru saat peminat kendaraan di segmen tersebut sedang turun-turunnya?
Melalui data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Indonesia atau Gaikindo, dari total penjualan mobil selama setahun terakhir, sumbangan sedan tak menyentuh angka 1 persen. Bahkan, catatan tersebut terus memburuk setiap tahunnya.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy mengatakan, meski pasarnya mulai menurun, namun mobil sedan tetap memiliki konsumen setia. Itulah mengapa, mereka menghadirkan Honda City dan Civic RS terbaru untuk menawarkan pilihan lain kepada mereka.
"Sedan itu masih tetap memiliki konsumen yang loyal, dan kami tetap mempertahankan model sedan untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang seperti ini," ujar Yusak Billy melalui sambungan virtual, dikutip VIVA Otomotif, Jumat 29 Oktober 2021.
All New Honda Civic RS.
- Dok: HPM
Billy menyadari, masyarakat Indonesia masih menganut budaya komunal yang gemar bepergian bersama-sama. Sehingga, kata dia, mobil sedan tak selaris kendaraan lain yang menawarkan kursi penumpang lebih banyak, seperti MPV maupun SUV.
"Jadi inginnya pergi sama-sama dengan keluarga, dengan teman-teman dan juga kondisi alamnya, infrastrukturnya, itu konsumen lebih menyukai jenis MPV dan SUV di Indonesia," kata dia.
All New Honda City.
- Dok: HPM
Meski demikian, dia yakin, dua produk barunya tersebut bisa diterima masyarakat di Indonesia. Bahkan, saking yakinnya, dia memasang target tinggi untuk kedua kendaraan tersebut.
HPM menargetkan penjualan All New Civic RS sebanyak 750 unit selama setahun, sementara All New City ditargetkan terjual 450 unit per tahun.
Motor Listrik Honda Bisa Tempuh Jarak Jauh, Ini Rahasianya
Teknologi ini menjawab tantangan utama pengguna kendaraan listrik, seperti waktu pengisian daya yang lama dan kecemasan akan keterbatasan jarak tempuh.
