Mobil Canggih Buatan RI Jadi Pembicaraan di Dubai

Uji coba gunakan mobil listrik Jakarta-Bali
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Ekosistem di sektor ini telah mempekerjakan lebih dari 1,5 juta orang, yang terbagi dalam tiga tier.

Pria di Pulogadung Sadar dan Tanpa Pengaruh Alkohol Aniaya Pengendara Mobil hingga Tewas

Untuk terus meningkatkan daya saing di kompetisi global, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah mencanangkan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau KLBB, termasuk mobil.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa program KLBB merupakan bagian dari implementasi dari peta jalan Making Indonesia 4.0.

Sinyal Insentif Mobil Hybrid dari Pemerintah Bakal Meluncur Awal 2025

Ada tujuh sektor industri yang mendapat prioritas pengembangan dalam menerapkan digitalisasi, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, kimia, farmasi, dan alat kesehatan.

“Pemerintah optimistis aspirasi besar yang ada di dalam Making Indonesia 4.0 bisa terwujud, yakni menjadikan Indonesia bagian dari 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2030,” ujarnya saat menghadiri Business Forum Expo 2020 Dubai yang mengangkat tema Industry of Indonesia 4.0 - Electronic and Automotive Industry, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi, Selasa 26 Oktober 2021.

BYD Mampu Jual Dua Ribu Unit Mobil Listrik dalam Waktu Sebulan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Photo :
  • istimewa

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier menjelaskan bahwa sudah ada beberapa peraturan dan kebijakan yang diterbitkan terkait pengembangan KLBB, dalam upaya memberikan kemudahan untuk mendatangkan investor.

“Salah satu investasi yang digenjot adalah pengembangan baterai. Sebab, itu merupakan komponen utama dalam electric vehicle (EV), dan Indonesia punya bahan mentah berupa aluminium, tembaga, graphite, nikel, mangan, dan kobalt,” tutur Taufiek.

Taufiek mengungkapkan, Indonesia telah menerapkan peta jalan pengembangan kendaraan listrik melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 tahun 2020.

“Sangat penting untuk investor berinvestasi di Indonesia, karena kami yakin di masa depan akan terjadi peningkatan permintaan EV di dunia. Indonesia punya target pengembangan komponen utama untuk EV seperti baterai, motor elektrik dan inverter,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya