Mobil Ini Jadi Tren di Indonesia Tahun Depan
- Dok: TAM
VIVA – Pasar otomotif Indonesia diramaikan oleh berbagai jenis mobil penumpang, mulai dari sedan, city car hingga low cost green car atau LCGC.
Pangsa pasar terbesar sampai saat ini, masih dipegang oleh kendaraan yang masuk dalam kategori multi purpose vehicle atau MPV alias mobil keluarga.
Mobil MPV yang mendominasi penjualan di Tanah Air tersebut, adalah yang memiliki kapasitas tujuh orang. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy.
“Kalau ditanya tren ke depan, saya rasa masih SUV ya. Sudah terbukti selama lima tahun ini, tahun depan juga SUV masih akan naik pasarnya,” ujarnya saat ditemui di Tangerang, dikutip VIVA Otomotif Senin 25 Oktober 2021.
Mobil All New Toyota Rush
- VIVA/Hadi Suprapto
Mengenai jumlah peminat kendaraan MPV, Anton mengatakan bahwa model tersebut masih akan menjadi pemimpin pasar. Hanya saja, jumlahnya diprediksi mengalami sedikit penurunan.
“MPV masih mayoritas, tapi akan sedikit menurun,” tuturnya.
Ketika ditanya mengenai model kendaraan lainnya, Anton mengaku bahwa ada kemungkinan jumlah konsumen yang tertarik membeli hatchback bakal cukup banyak beralih ke model lain yang tampilannya lebih gagah.
“Hatchback menurun lumayan, karena terdesak oleh model-model SUV. Hampir semua sekarang bergaya SUV look,” ungkapnya.
Anton memastikan, bahwa pasar mobil berkapasitas tujuh penumpang masih tetap besar sesuai dengan kebiasaan orang Indonesia yang butuh kabin luas untuk berbagai keperluan.
“Formula tujuh penumpang masih ampuh, seperti Toyota Rush,” jelasnya.
Avanza Masih Jadi Andalan
Bicara soal mobil MPV, Anton mengatakan bahwa sampai saat ini Toyota Avanza masih jadi kontributor terbesar dari penjualan TAM.
“Jualan kami saat ini itu sekitar 25 persen dari Avanza. Pasar mobil yang masih gemuk saat ini di Indonesia itu di kisaran harga Rp200-300 juta,” ujarnya.
Saat disinggung tentang rencana TAM menghadirkan generasi terbaru dari mobil sejuta umat tersebut, Anton meminta para penggemar mobil Toyota untuk bersabar.
“Sabar ya, ditunggu saja,” ungkapnya.
