Ini yang Bikin Daihatsu Rocky Jago di Tanjakan

Test drive Daihatsu Rocky 1.2L.
Sumber :
  • Dok: ADM

VIVA – Masyarakat Indonesia yang ingin memiliki mobil jenis compact sport utility vehicle atau SUV, pada tahun ini mendapat pilihan yang semakin beragam dengan kehadiran Daihatsu Rocky di pasar otomotif nasional.

Ford Luncurkan 3 Mobil Barunya di GJAW 2024, Termurah Rp836 Juta

Model yang dulu dikenal sebagai mobil tangguh dan bisa melintas di medan berat tersebut, kini menjelma menjadi kendaraan berukuran mungil dengan tampilan modern serta dibekali banyak teknologi canggih.

Resmi mengaspal pada April lalu, mobil yang diproduksi secara lokal di pabrik PT Astra Daihatsu Motor di Karawang, Jawa Barat tersebut tersedia dalam dua pilihan mesin dan dijual mulai dari Rp178 jutaan on the road DKI Jakarta.

HMID Ungkap Alasan New Hyundai Tucson Belum Dirakit Secara Lokal

Saat pertama diperkenalkan, ada spesifikasi dari Daihatsu Rocky yang menyita perhatian. Pertama yakni jantung pacunya hanya mengandalkan tiga silinder, yang disebut-sebut memiliki getaran berlebih.

Mesin Daihatsu Rocky 1.2L

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati
Benarkah Mobil Gerak Roda Depan Kurang Jago Nanjak?

Spesifikasi kedua yang juga membuat banyak orang penasaran, yakni sistem penggerak roda depan yang dianggap kurang ampuh saat melewati tanjakan terjal yang banyak tersebar di Indonesia.

Research and Development Testing Department Head ADM, Audi Tarantini mengatakan bahwa mesin 1.200cc WA-VE yang dipasang pada Daihatsu Rocky sangat berbeda dari milik Ayla dan Sigra.

“Pistonnya pakai hard anodize. Kemudian, menghilangkan balancer shaft dengan material yang solid. Batang piston pakai high rigid, pistonnya pakai aluminium alloy, otomatis bobotnya berkurang. Total 65 kilogram, yang Sigra 1.2 75 kilogram,” ujarnya di Karawang, Jawa Barat, dikutip VIVA Otomotif Rabu 6 Oktober 2021.

Audi menjelaskan, mesin 1,200cc yang dipasang bisa menghasilkan tenaga 87 daya kuda dan torsi 113 Newton meter berkat sistem rancangan terbaru mereka. Mulai dari langkah piston yang sengaja dibuat panjang, hingga dua injector yang menyemprotkan bensin tiap silinder.

“Langkah panjang ini, otomatis saat meledak tenaga balik lebih besar. Kemudian, satu manifold diisi dua injector karena kami ingin efeknya seperti direct injection,” tuturnya.

Mengenai sistem penggerak depan, Audi menuturkan bahwa timnya sudah memikirkan soal hal itu dan telah menemukan solusi yang membuat Daihatsu Rocky tetap bisa diandalkan ketika harus melalui jalur menanjak terjal.

“Ketika menanjak dari Malang ke Cangar, banyak mobil yang ngempos tenaganya karena udara panas masuk ke intake. Berapa panas yang diperbolehkan, kami selidiki. Ketika mencapai 75 sampai 80 derajat, ngempos, nah ketahuan. Kami buat rekayasa, supaya jangan sampai hawa panas itu masuk ke intake,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya