Tesla Geram Mobil Listriknya Dihina-hina Konsumen China
- autox
VIVA – Raksasa mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla mengaku geram dengan pernyataan konsumen di China yang dirasa merendahkan produk buatan mereka. Itulah mengapa, Tesla kemungkinan akan membawa kasus tersebut ke meja hukum.
Diketahui, sebelumnya konsumen Tesla Model S di China, Han Chao berkisah, kendaraan yang dibelinya sejak Juni 2019 tersebut kerap mengalami masalah mesin hingga membuatnya mogok. Bahkan, masalah itu sudah sering terjadi saat mobilnya baru berusia tiga bulan.
Kadung kecewa, Chao mengaku telah meminta Tesla untuk mengganti mobil tersebut. Namun, pabrikan yang dipimpin Elon Musk itu hanya bersedia mengganti komponen yang rusak saja, bukan menukarnya dengan unit kendaraan baru.
Menariknya, Chao sempat membawa kendaraannya ke bengkel umum yang tidak hanya melayani produk-produk Tesla. Syahdan, mekanik setempat memastikan, ada panel di sisi belakang mobil yang telah dipotong dan dilas. Kenyataan itu seakan membuktikan, Tesla Model 3 miliknya pernah mengalami kecelakaan.
Masalah makin panjang usai Chao menuding Tesla telah melakukan penipuan penjualan terhadap konsumen. Bahkan, dia menuntut Tesla membayar 1 juta yuan atau sekira Rp2,2 miliar akibat kasus tersebut.
Namun demikian, Tesla agaknya kurang setuju dengan permintaan Chao. Lebih lagi, mereka justru berniat menuntut balik konsumen China tersebut lantaran komentarnya yang dirasa merusakan nama baik perusahaan.
“Han telah menyebarkan kata-katanya melalui serangkaian tindakan online dan offline yang mengarah ke publik untuk memiliki kesan negatif terhadap Tesla dan menyebabkan kerusakan pada reputasi perusahaan," demikian bunyi pernyataan Tesla pada The South China Morning Post, dikutip Kamis 30 September 2021.
Sebelumnya, Chao menyerang perusahaan mobil listrik tersebut menggunakan istilah-istilah kasar, seperti 'rubbish Tesla' dan 'such a quack’ pada akun media sosial pribadinya.