Orang Luar Negeri Tergila-gila Mobil LCGC Indonesia
- Viva.co.id/ Pius Mali
VIVA – Pasar otomotif Indonesia pada 2013 silam diramaikan oleh satu jenis mobil baru, yakni low cost green car atau LCGC. Model ini dihadirkan, supaya masyarakat bisa memiliki kendaraan roda empat dengan harga yang terjangkau.
Ada beberapa syarat agar mobil yang diproduksi secara lokal itu bisa masuk dalam kategori LCGC, mulai dari menggunakan sebagian besar komponennya berasal dari dalam negeri hingga memiliki konsumsi bahan bakar minimal 20 kilometer per liter.
Meski angka penjualannya belum bisa menyaingi kendaraan yang ada di segmen multi purpose vehicle atau MPV, tapi sejak kemunculan LCGC jumlah mobil yang laku secara nasional jadi meningkat.
Suzuki New Karimun Wagon R.
- VIVA.co.id/Pius Yosep Mali
Uniknya, ada beberapa mobil LCGC yang tidak hanya dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Beberapa juga diproduksi guna keperluan ekspor. Salah satunya yakni Suzuki Karimun Wagon R, yang dibuat di pabrik di Cikarang, Jawa Barat.
Direktur Pemasaran kendaraan roda empat PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra mengatakan bahwa angka ekspor unit yang dikapalkan dalam bentuk terurai atau completely knock down pada tahun ini naik pesat.
“Tahun lalu ekspor CKD mobil Suzuki hanya lima ribuan unit. Pada tahun ini (periode Januari – Agustus) jadi 13 ribu lebih sedikit, jadi kenaikannya sekitar 168 persen,” ujarnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Jumat 17 September 2021.
Suzuki Karimun Wagon R AGS
- VIVA/Herdi Muhardi
Dari jumlah tersebut, model yang jadi favorit adalah Suzuki Karimun Wagon R. Menurut Donny, jumlah yang dikapalkan sudah mencapai belasan ribu unit.
“Kalau dilihat dari volume, yang paling banyak yakni Suzuki Karimun Wagon R dengan jumlah 12.500 unit. Posisi dua ada Suzuki XL7 sebanyak 10.500 unit, diikuti New Carry sekitar 10 ribu unit,” tuturnya.
Ada beberapa negara, kata Donny yang menempati urutan lima besar target pemasaran produk kendaraan bermotor roda empat buatan PT Suzuki Indomobil Motor yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
“Pertama itu Pakistan, kedua Vietnam. Lalu diikuti Filipina, Thailand dan Meksiko. Jadi, negara tujuan ekspor kami tidak hanya di wilayah Asia saja,” ungkapnya.
Pertamina Investigasi Viralnya Mobil-mobil Alami Kerusakan Diduga Pakai Pertamax
Viral di sosial media yang memperlihatkan beberapa mobil yang mengalami kerusakan karena diduga gunakan BBM Pertamax. Pertamina pun langsung investigasi.
