Ukur Diri Dulu, Punya Gaji UMR Jangan Ngarep Kredit Mobil Baru
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Mobil menjadi salah satu alat transportasi yang digemari banyak orang. Karena dengan kendaraan roda empat tersebut penggunanya tidak perlu khawatir dengan pergantian cuaca, selain itu berpergian jarak jauh juga lebih nyaman.
Maka tidak heran jika sebagian orang bermimpi ingin memiliki mobil, baik dalam keadaan baru atau pun bekas pakai. Namun karena harganya tergolong mahal, pembelian dengan cara kredit kerap menjadi solusi untuk memilikinya.
Sejumlah perusahaan pembiayaan menawarkan paket menarik untuk memudahkan Anda meminang kendaraan roda empat. Cicilan, dan TDP atau Total Down Payment tentunya bisa disesuaikan dengan kemampuan calon pembeli.
Tapi jika gaji masih UMR DKI Jakarta yang saat ini Rp4,4 jutaan lebih baik ukur diri dulu, atau jangan harap bisa kredit mobil baru. Pasalnya, lising akan menolak mentah-mentah, karena pendapatan tersebut dianggap tidak sesuai.
Salah satu tim survey dari lising UFinance, Adi mengatakan, perusahaan pembiyaan saat ini mulai ketat menseleksi konsumen untuk pengajuan kredit mobil. Penghasilan per bulan benar-benar dihitung detil agar tidak terjadi kredit macet.
Angsuran paling murah tentu ada di mobil kelas Low Cost Green Car (LCGC) seperti halnya Honda Brio, Daihatsu Ayla atau Sigra, Toyota Agya atau Calya. Sebagaian besar harga mobil-mobil tersebut mulai di bawah Rp150 juta untuk tipe terendah.
Adi mencontohkan, Toyota Agya harga termurahnya untuk on the road DKI Jakarta Rp144,900 juta tipe 1.0 G manual. Jika tenor kreditnya selama 5 tahun dengan DP paling ringan 20 persen atau Rp31 jutaan, maka angsuran per bulan Rp3,2 juta.
Meski angka cicilannya lebih rendah dari penghasilan UMR, namun perusahaan pembiayaan tidak akan menyetujuinya. Sebab dianggap tidak ideal, meski konsumen tersebut tidak memiliki tanggungan, atau kreditan lain di luar kendaraan.
“Biasanya gaji harus tiga kali lipat lebih besar dari angsuran, berarti kalau cicilannya Rp3 jutaan, pendapatannya harus sekitar Rp8-9 juta agar disetujui lising,” tuturnya.
Menurutnya perhitungan gaji belum termasuk angsuran yang ditanggung oleh debitur. Karena penghasilan dianggap tidak utuh 100 persen kalau konsumen juga memiliki cicilan lain yang masih berjalan.
“Ada proses BI cheking, untuk melihat seberapa banyak pengeluarannya per bulan jadi agak rumit, sama seperti cicilan rumah,” katanya.