Suzuki Buatan Indonesia Menggebrak Dunia
- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Produk buatan lokal kerap dipandang sebelah mata, karena dianggap tidak memiliki kualitas yang setara dengan barang impor. Meski demikian, hal itu ternyata tidak berlaku pada pasar otomotif.
Contohnya seperti yang dialami oleh PT Suzuki Indomobil Sales, di mana pada tahun lalu bisa mencapai pangsa pasar 65,9 persen untuk whole sales dan retail sales 70,4 persen meski negara sedang dilanda wabah pandemi.
Dari jumlah tersebut, kendaraan yang dibuat di pabrik PT Suzuki Indomobil Motor yang berlokasi di Tambun dan Cikarang, Jawa Barat mendominasi angka penjualan sebesar 90 persen.
Kontribusi produk lokal Suzuki pada tahun lalu mencapai 91,1 persen untuk whole sales, dan 90,6 persen untuk retail sales. Hal ini membuktikan, bahwa mobil dan motor Suzuki buatan lokal dipercaya sebagai kendaraan untuk menjalankan aktivitas mereka sehari-hari.
“Fokus pada pengembangan dan pemasaran produk lokal ini, bertujuan untuk mendukung pemulihan industri otomotif dalam negeri,” ujar Direktur Pemasaran SIS divisi roda empat, Donny Saputra melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Jumat 10 September 2021.
Pada tahun lalu, model mobil yang jadi favorit adalah Suzuki New Carry Pick Up, sementara untuk kendaraan penumpang SUV Suzuki XL7 dan MPV Suzuki Ertiga adalah produk yang paling banyak disukai konsumen.
Tiga produk sepeda motor Suzuki Indonesia juga menyumbangkan angka penjualan yang tidak sedikit. Kontribusi terbesar berasal dari All New Satria F150, diikuti skuter matik NEX II dan kuda besi ikonik GSX-R150.
Apresiasi terhadap produk lokal Suzuki Indonesia bukan hanya datang dari dalam negeri saja, namun juga 51 negara lain yang ada di seluruh dunia. Pada kuartal pertama tahun ini, SIM mencatatkan peningkatan total ekspor paling signifikan di industri otomotif sebesar 108 persen.
“Pencapaian ini juga menjadi bukti, bahwa kualitas produk Suzuki Indonesia telah diakui dan diminati secara global, terutama XL7 yang meningkat hingga 136 persen dan Karimun Wagon R sebesar 277 persen,” tutur Production Planning Control Assistant to Department Head SIM, Apriyanto.