Ada Suzuki di Balik Pemulihan Ekonomi Indonesia
- VLIX.id
VIVA – Lebih dari satu tahun Indonesia mengalami resesi, akibat dampak dari adanya wabah pandemi. Namun pada Agustus lalu, pemerintah mengumumkan bahwa Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen pada triwulan II.
Menurut Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, industri manufaktur menjadi kontributor terbesar dalam pemulihan ekonomi nasional. Sektor yang paling tinggi pertumbuhannya yakni otomotif, yang angkanya tercatat sebesar 45,7 persen.
Sub sektor ini juga masuk dalam lima besar kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto nasional, yakni sebesar 1,46 persen, dan ada di posisi pertama pada sektor ekspor.
Ekspor All New Suzuki Ertiga
- VIVA/Jeffry Yanto
“Kinerja ekspor sektor manufaktur pada periode Januari-Juni 2021 tercatat sebesar US$1,06 miliar dan mendominasi dengan angka 78,80 persen,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Kamis 9 September 2021.
Salah satu dari merek yang berkontribusi besar dalam pemulihan ekonomi nasional itu adalah Suzuki, yang hadir di Indonesia melalui PT Suzuki Indomobil Motor dan PT Suzuki Indomobil Sales. Tahun lalu mereka genap berusia 50 tahun, dan telah menorehkan banyak prestasi.
Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, sepanjang Januari hingga Juli tahun ini Suzuki berada di posisi lima besar merek mobil terlaris di Tanah Air, baik untuk whole sales maupun retail sales.
Pada periode itu angka penjualan SIS mengalami kenaikan sebesar 18,7 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Hal itu bisa dicapai, berkat produk mereka yang dirakit secara lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri tinggi sehingga bisa mendapatkan insentif pajak barang mewah atau PPnBM.
New Suzuki Carry
- Suzuki Indonesia
Pabrik mereka yang berlokasi di Tambun dan Cikarang, Jawa Barat juga memproduksi mobil dan sepeda motor untuk pasar ekspor ke puluhan negara. Khusus untuk mobil, kendaraan seperti Ertiga, XL7, Carry Pick-Up, dan APV dikirim ke luar negeri dalam jumlah yang tidak sedikit.
Untuk unit yang dikapalkan secara utuh atau completely built up (CBU), selama tujuh bulan pertama di tahun ini jumlahnya 24.090 unit. Angka itu lebih tinggi 20,7 persen dari tahun sebelumnya.
Bahkan unit yang dikirim dengan kondisi terurai atau completely knock down (CKD), Suzuki menempati urutan dua dengan kenaikan sebesar 187,7 persen untuk periode yang sama. Jumlah komponen yang diekspor oleh mereka juga tumbuh 141,6 persen.
“Kami optimistis tren positif ini akan semakin meningkat, sehingga Suzuki dapat terus berkontribusi pada industri otomotif dan perekonomian nasional.,” tutur Production Planning Control Assistant to Department Head SIM, Apriyanto.
