Mobil Ini Mulai Jadi Favorit Masyarakat Indonesia
- Dok: TAM
VIVA – Sudah sejak puluhan tahun lalu, mobil yang masuk ke dalam segmen multi purpose vehicle atau MPV memimpin pasar otomotif di Indonesia. Awalnya, kendaraan ini umum dikenal dengan sebutan minibus.
Produk seperti Toyota Kijang dan Suzuki Carry banyak disukai oleh masyarakat di Tanah Air, karena kabinnya luas dan bisa menampung banyak penumpang. Kendaraan ini juga ideal untuk dimanfaatkan membawa barang ukuran sedang.
Sejak duet Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia hadir perdana pada 2004, jumlah pengguna MPV seolah tak terbendung. Bahkan, penjualan Avanza sudah mencapai tujuh angka sehingga model ini mendapat sebutan sebagai mobil sejuta umat.
Namun, kini jumlah peminat mobil keluarga berkapasitas tujuh orang itu mulai menurun. Meski demikian, angkanya masih mendominasi pasar otomotif nasional. Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy Suwandi.
“Walaupun MPV mengalami penurunan, tapi tetap pangsa pasar terbesar di atas 50 persen. Dua model kami, yaitu Innova dan Avanza terus melanjutkan dominasi di segmennya masing-masing. Ada Calya, Voxy dan Alphard yang juga memimpin segmen,” ujarnya saat menghadiri acara webinar PT Astra International Tbk, dikutip VIVA Otomotif Rabu 1 September 2021.
Anton mengungkapkan, bahwa ada segmen kendaraan lain yang saat ini sedang menjadi favorit masyarakat, yakni sport utility vehicle atau SUV. Model ini sebenarnya sudah lama ada, tapi baru belakangan ini pangsa pasarnya mengalami peningkatan.
“Segmen SUV sangat berkembang selama lima tahun belakangan ini. Bahkan, pangsa pasarnya sudah melewati angka 30 persen. toyota kebetulan juga ada beberapa model di segmen ini,” tuturnya.
Sebagai informasi, per hari ini harga jual beberapa mobil Toyota mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan kemarin. Hal itu disebabkan sudah berakhirnya program penghapusan pajak barang mewah atau PPnBM, dan kini pemerintah hanya menanggung 25 persen dari bea tersebut.
“Per hari ini, kami menyesuaikan pajak PPnBM dengan ketetapan pemerintah, sampai ada informasi lanjutan,” jelas Anton.