Orang Kaya Enggak Kena Dampak Pandemi, Ini Buktinya

Ilustrasi diler Lamborghini.
Sumber :
  • Autonews

VIVA – Pandemi COVID-19 tidak hanya melanda Indonesia saja, namun juga banyak negara di seluruh dunia. Banyak yang terkena dampak dari penyebaran virus itu, baik dalam hal kesehatan maupun mata pencarian.

HMID Ungkap Alasan New Hyundai Tucson Belum Dirakit Secara Lokal

Beberapa negara memberlakukan sistem lock down, sehingga warganya tidak bisa beraktivitas di luar ruangan. Ini membuat mereka yang sehari-hari menawarkan jasa dalam bidang transportasi menjadi sepi pelanggan.

Belum lagi masyarakat yang hidup di negara berkembang dan mengandalkan dagangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, di mana pemasukan mereka menurun drastis akibat tidak memakai sistem online.

Benarkah Mobil Gerak Roda Depan Kurang Jago Nanjak?

Meski demikian, ternyata pandemi tidak mempengaruhi kehidupan kaum kaya. Mereka yang hartanya berlimpah masih tetap bisa menyenangkan diri sendiri, salah satu caranya yakni dengan membeli mobil mewah.

Dilansir VIVA Otomotif dari laman Paultan, Sabtu 17 Juli 2021, fakta tersebut bisa dilihat dari meningkatnya angka penjualan yang diperoleh Lamborghini.

Mobil Nanjak Jalannya Mundur, Enggak Bahaya Tah?

Pabrikan mobil eksotik asal Italia itu mengaku bahwa penjualan mereka pada semester pertama di 2021 adalah yang paling tinggi sepanjang masa, dengan angka 4.852 unit.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, maka ada kenaikan sebesar 37 persen. Sementara apabila dikomparasi dengan 2019, maka perolehan di tahun ini lebih baik 6,6 persen.

Photo :
  • Dok: Lamborghini

Model yang paling laris di tahun ini adalah Lamborghini Urus, kendaraan ini masuk dalam kategori sport utility vehicle atau SUV dan terjual sebanyak 2.796 unit. Lalu diikuti oleh Lamborghini Huracan dengan angka 1.532 unit. serta Lamborghini Aventador sebanyak 524 unit.

Saking banyaknya pesanan, para pekerja di pabrik Lamborghini bakal sibuk merakit kendaraan kencang itu hingga April tahun depan. Pasar terbesar mereka ada di Amerika Serikat dengan jumlah 1.502 unit, kemudian China 602 unit, Jerman 391 unit serta Inggris 318 unit.

Dengan tingginya permintaan tersebut, maka rencana Lamborghini berinvestasi sebesar 1,5 miliar Euro atau setara Rp25 triliun untuk pengembangan kendaraan listrik pada 2024 diprediksi bakal berjalan sesuai jadwal.

Photo :
  • Paultan
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya