Indonesia Bakal Produksi Komponen Mobil Canggih

Ilustrasi mobil listrik
Sumber :
  • Paultan

VIVA – Industri otomotif Indonesia sudah diakui oleh banyak negara di seluruh dunia. Produk mobil yang dihasilkan dikapalkan, dengan standar masing-masing wilayah.

Cara Ampuh Menghilangkan Jamur di Kaca Mobil dengan Mudah dan Cepat

Untuk bisa melakukan itu, dibutuhkan pengembangan teknologi sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara tujuan. Mulai dari sistem keselamatan, hingga standar emisi gas buang.

Saat ini kita bahkan mulai mengembangkan teknologi kendaraan canggih berbasis listrik, yang sedang menjadi tren. Upaya ini dilakukan, sejalan dengan visi pemerintah yang menargetkan Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri otomotif global.

Kabar Baik Buat Pengangguran BYD Buka Lowongan Kerja Untuk 18 Ribu Orang RI

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong percepatan pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dan energi baru terbarukan.

"Indonesia akan menjadi ekspor hub kendaraan bermotor, baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak maupun kendaraan listrik," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Kamis 24 Juni 2021.

Dapat Kucuran Dana Segar Pabrik BYD di Subang Siap Produksi Mobil Hybrid

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan bahwa pengembangan tersebut ditekankan ke arah tingkat kandungan lokal.

“Indonesia menargetkan untuk mengembangkan industri komponen utama EV (Electric Vehicle) berupa baterai, motor listrik dan inverter,” tuturnya.

Lebih lanjut Taufiek menjelaskan, kebutuhan baterai lithium Ion akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya isu lingkungan dan tren dunia. Jumlah permintaan kendaraan listrik secara global, diprediksi mencapai 55 juta pada 2040.

Saat ini, sudah ada sembilan perusahaan yang mendukung industri baterai. Lima di antaranya sebagai penyedia bahan baku, antara lain nikel murni, kobalt murni, nikel ferro, dan endapan hidroksida campuran. Sedangkan, sisanya merupakan produsen baterai.

“Dengan demikian, Indonesia mampu mendukung rantai pasokan baterai mulai dari bahan baku, kilang, manufaktur sel baterai dan perakitan baterai, hingga daur ulang,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya