Ini Penyebab Mobil Loyo Usai Ganti Knalpot
- Pixabay
VIVA – Salah satu tujuan yang hendak dicapai saat melakukan modifikasi pada mobil, yakni mendapatkan performa yang lebih. Cara yang paling umum dilakukan, yakni dengan mengganti knalpot.
Pipa yang bertugas untuk menyalurkan gas buang tersebut, ukurannya berbeda-beda tergantung dari kapasitas mesin. Semakin tinggi performa, maka ukuran dan jumlahnya juga bertambah.
Selain menaikkan kemampuan mesin, mengganti knalpot dengan produk aftermarket juga dilakukan supaya bisa mendapatkan suara yang lebih besar layaknya mobil sport.
Untuk bisa mencapai hal tersebut, umumnya pemilik mobil memilih pipa knalpot yang ukurannya lebih besar. Namun, tak jarang mereka kemudian justru mengalami masalah penurunan performa.
Dilansir VIVA Otomotif dari laman Seva.id, Jumat 18 Juni 2021, hal itu diakibatkan pipa yang dipilih terlalu besar ukurannya. Banyak yang salah kaprah terkait hal ini.
Anggapan ukuran lebih besar lebih baik tidak berlaku untuk pipa knalpot, karena perubahan dimensi akan menyebabkan tekanannya jadi lebih rendah.
Alhasil, asap justru mengumpul di dalam pipa dan bisa menyebabkan turbulensi, yang kemudian berdampak pada loyonya kemampuan mesin. Bukan hanya itu, akibat dari turunnya kekuatan mesin mengakibatkan pemakaian bahan bakar juga jadi lebih boros.
Ada yang memakai panduan diameter pipa knalpot berdasarkan kapasitas mesin, di mana yang angkanya di bawah 1.500cc menggunakan ukuran 2 inci. Sementara untuk mesin di atas 1.500cc hingga 2.000cc, diameternya 2,5 inci.
Oleh sebab itu, disarankan untuk tidak mengubah komponen tersebut dan tetap memakai knalpot bawaan pabrik, yang sudah dirancang sedemikian rupa untuk memberikan formula yang pas antara performa dan efisiensi.