Mobil Idola di Indonesia Susah Mendunia, Ini Alasannya

Ekspor Mobil Indonesia Meningkat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Indonesia sudah sejak lama menjadi surga bagi mobil jenis multi purpose vehicle atau MPV. Bahkan, ada model yang dijuluki sebagai kendaraan sejuta umat.

Punya Masa Depan Cerah, LPEI Genjot Ekspor Bubuk Kelor supaya Makin Moncer 

Hal ini dikarenakan saking banyaknya pengguna dari model tersebut, mulai dari penggunaan pribadi hingga jadi kendaraan operasional.

Meski menjadi idola di Tanah Air, namun MPV tidak mengalami hal yang sama di luar negeri. Hal itu diungkapkan oleh Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, Jongkie Sugiarto.

Banyak yang Gratis di Pameran GJAW 2024

Ia mengatakan, bahwa dari riset yang dilakukan pada 2019, jenis mobil yang jadi tren di dunia adalah sport utility vehicle atau SUV, disusul oleh sedan yang masuk dalam kelas C.

“Pasar dunia dikuasai oleh SUV, lalu sedan C dan sedan B. Kemudian ada light commercial vehicle atau LCV. Sementara, MPV itu ada di nomor enam,” ujarnya saat hadir di acara webinar Kementerian Perdagangan, dikutip VIVA Otomotif Kamis 10 Juni 2021.

Bea Cukai Jambi Fasilitasi Ekspor 27 Ton Lidi Tujuan Tiongkok

Sementara itu, kata Jongkie, jenis kendaraan yang populer di Indonesia saat ini adalah MPV dengan pangsa pasar 51 persen, disusul oleh low cost green car atau LCGC yang menguasai pasar sebanyak 21 persen.

“Kenapa bisa dua model itu, karena daya beli masyarakat di Indonesia rata-rata ada di angka Rp250 juta, maksimal Rp300 juta,” tuturnya.

Minimnya pasar dunia akan kendaraan MPV buatan Indonesia, juga terlihat di data ekspor kendaraan periode Januari hingga April 2021 yang dibagikan oleh Gaikindo.

Dalam daftar tersebut, Toyota Avanza selama empat bulan di tahun ini dikirim sebanyak 7 ribuan unit saja ke belasan negara. Sedangkan, Toyota Rush jumlahnya mencapai belasan ribu unit ke lebih dari 30 negara.

Ilustrasi tombol sentuh di mobil

Fitur di Mobil Ini Canggih dan Keren, tapi Banyak yang Protes

Meski layar sentuh masih mendominasi, banyak produsen mobil mulai kembali mempertimbangkan penggunaan kontrol fisik.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024