Pabrik Toyota Bakal Setop Produksi untuk Sementara
- VIVA.co.id/Hadi Suprapto
VIVA – Dua pabrik Toyota yang ada di Jepang, dikabarkan akan berhenti beroperasi selama beberapa waktu. Hal itu dilakukan bukan karena adanya pandemi, melainkan krisis komponen chipset.
Masalah kelangkaan semikonduktor yang digunakan di beberapa bagian pada kendaraan bermotor itu sudah ada sejak tahun lalu, namun banyak yang tidak menyangka akan terus berlanjut sampai saat ini.
Dikutip VIVA Otomotif dari laman Paultan, Kamis 20 Mei 2021, dua pabrik yang dimaksud ada di prefektur Iwage dan Miyagi. Masing-masing akan setop beroperasi selama delapan hari.
Langkah tersebut perlu dilakukan, karena unit yang diproduksi tidak bisa dikirim ke konsumen akibat kekurangan komponen chipset.
Dua pabrik tersebut saat ini digunakan oleh Toyota untuk memproduksi model Yaris, Yaris Cross dan C-HR. Dengan adanya langkah itu, maka diprediksi kapasitas produksi bakal turun sebanyak 20 ribu unit.
Meski demikian, Toyota masih beruntung jika dibandingkan dengan merek lainnya. Pekan lalu, Nissan mengatakan bahwa langkanya komponen chipset membuat kapasitas produksi mereka akan turun sebanyak 500 ribu unit secara global.
Demikian pula dengan pabrikan otomotif asal Jepang lainnya, yakni Mazda yang mengaku bahwa jumlah unit yang mereka bisa buat akan menurun sebanyak 100 ribu unit.
Sebagai informasi, menurut riset yang dilakukan oleh perusahaan AlixPartners, pada tahun ini saja pabrik mobil di seluruh dunia mengalami kerugian hingga US$110 miliar atau setara Rp1.575 triliun akibat dari kelangkaan komponen itu.
Parahnya lagi, tidak ada yang bisa memprediksi sampai kapan krisis ini terjadi. Meski demikian, bukan berarti para produsen chipset berpangku tangan.
Intel dan Samsung dikabarkan sedang bersiap untuk memproduksi semikonduktor khusus mobil. Selama ini, mereka hanya berkutat di produk untuk komputer dan ponsel saja.