Innova Laku Keras, Harga Bekasnya Menggoda
- Tangkapan layar
VIVA – Para pelaku industri otomotif di Indonesia mulai semringah, saat pemerintah memberlakukan relaksasi pajak barang mewah atau PPnBM untuk 29 tipe mobil yang diproduksi dan dipasarkan di Tanah Air.
Insentif tersebut bak angin segar, setelah penjualan produk mobil dan motor pada tahun lalu turun hingga lebih dari 45 persen. Ini berdampak bukan hanya pada pemasukan bagi produsen semata, namun juga nasib satu juta pekerja yang terlibat dalam industri tersebut.
Saat berlaku mulai Maret kemarin, fasilitas PPnBM nol persen yang diberikan langsung mendapat respons tinggi dari masyarakat. Hal ini juga ditunjang oleh adanya pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2021, yang diadakan bulan lalu di Jakarta.
Selama pameran, salah satu model kendaraan yang mengalami peningkatan penjualan cukup tinggi yakni Toyota Kijang Innova. Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy Suwandi.
“SPK (surat pemesanan kendaraan) Kijang Innova itu 120 persen meningkatnya. Mudah-mudahan ini adalah suatu titik balik dan momentum yang positif, bagi industri otomotif nasional,” ujarnya belum lama ini.
Innova menjadi salah satu model mobil yang ditawarkan Toyota, dan masuk dalam daftar relaksasi PPnBM. Besaran insentifnya 50 persen, dan berlaku hingga Juni 2021. Penurunan harganya bervariasi, mulai dari Rp21 jutaan hingga Rp32 jutaan.
Meski demikian, banderolnya masih berada di atas Rp300 juta. Jika ingin memiliki Innova dengan harga lebih murah, maka bisa versi bekasnya.
Dari penelusuran VIVA Otomotif di beberapa laman jual beli mobil bekas, Jumat 7 Mei 2021, Innova tahun 2005 ditawarkan dengan harga Rp80 jutaan. Apabila ingin yang usia pakainya kurang dari lima tahun, maka siapkan dana Rp250 jutaan.