Mobil Bekas Turun Harga, Ini Penyebabnya

Ilustrasi mobil bekas.
Sumber :
  • Viva.co.id/ Pius Mali

VIVA – Pasar mobil bekas di Indonesia cukup besar, hal ini terlihat dari maraknya car listing baru yang menawarkan transaksi jual beli kendaraan tangan kedua dan seterusnya.

Perhatikan 2 Hal Ini Sebelum Beli Mobil Bekas Buat Liburan, Biar Gak Keluar Uang Banyak

Bahkan, jumlah unit yang terjual juga lebih banyak dari unit yang ditawarkan di diler. Jumlahnya disebut-sebut mencapai dua kali lipat.

Banyak daya tarik yang ditawarkan oleh mobil bekas, salah satunya yakni ada beberapa unit yang kondisinya nyaris baru karena hanya dipakai selama 1-2 tahun kemudian dijual kembali.

Ini Mobil Bekas yang Paling Diburu Orang Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru

Artinya, unit tersebut masih dalam perlindungan garansi dari pabrik dan mendapatkan fasilitas gratis perawatan sesuai buku petunjuk.

Untuk model yang usianya lebih dari lima tahun, pembeli tidak perlu memiliki pengetahuan teknis karena sudah tersedia jasa pemeriksaan yang profesional. Cukup membayar beberapa ratus ribu rupiah, maka unit yang jadi incaran bisa diketahui kondisinya.

Terpopuler: Cuci Gudang Motor KTM, Joki Puncak Ditangkap Polisi

Sayangnya, kepastian yang sama tidak bisa didapatkan untuk harga. Para pedagang harus selalu mengoreksi angka, sesuai dengan situasi dan kondisi.

Sebagai contoh, saat pandemi melanda mereka harus menurunkan banderol demi bisa membayar gaji karyawan. Namun menjelang akhir tahun lalu di mana daya beli konsumen mulai meningkat, mereka bisa berjualan dengan harga normal.

Kini, para pedagang disebut-sebut menurunkan harga beli beberapa model mobil yang dijual oleh sang pemiliknya. Hal itu diungkapkan oleh Chief Operating Officer Mobil88, Sutadi.

Menurutnya, hal itu dilakukan pada model kendaraan yang masuk dalam daftar relaksasi pajak barang mewah atau PPnBM.

“Beberapa konsumen yang beli mobil baru, mau enggak mau mereka harus jual mobil lamanya. Mobil yang dia jual enggak bisa ekspektasi di harga normal, pasti harus diturunkan harganya,” ujarnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Jumat 7 Mei 2021.

Sutadi mengaku, awalnya banyak pedagang yang bingung menentukan berapa harga beli yang bakal mereka pakai. Namun setelah aturan insentif PPnBM keluar, mereka akhirnya bisa punya patokan.

“Maret saat diputuskan dan PPnBM sudah berjalan, saat itu angka mobil baru sudah ketemu di kisaran berapa. Kami tinggal putuskan belinya di berapa,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya