Gaikindo Ungkap Penyebab Kelangkaan Mobil PPnBM

Ilustrasi pameran mobil
Sumber :
  • Gaikindo

VIVA – Sejak Maret lalu, mobil-mobil yang masuk dalam daftar relaksasi pajak barang mewah atau PPNBM jadi buruan masyarakat Indonesia.

Terpopuler: Risiko Mobil Listrik di Kapal, Beratnya Penjualan Kendaraan Tahun Depan

Hal itu terjadi, karena harga jualnya jadi lebih murah dibandingkan dengan banderol asli di diler. Selisihnya mulai dari belasan hingga puluhan juta rupiah, tergantung tipe yang dipilih.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan, ada lonjakan sebesar 172 persen dalam hal penjualan mobil pada bulan ke-3 tahun ini, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ini Mobil Suzuki yang Paling Banyak Diburu Orang RI Menjelang Akhir Tahun

Angka pencapaian total pada Maret 2021 mencapai lebih dari 85 ribu unit, mendekati pencapaian normal yang berada pada angka sekitar 90 ribu unit.

Gaikindo melihat, adanya pertumbuhan ini sektor otomotif di Tanah Air memegang peranan sangat penting bagi pemulihan ekonomi nasional, karena ada 1,5 juta orang yang terlibat di dalamnya.

Harapan Keluar dari Stagnasi Penjualan Mobil Satu Juta Unit di 2025

“Kebijakan PPnBM menjadi jawaban paling tepat, karena memberi percepatan luar biasa terhadap upaya pemulihan industri otomotif,” ujar Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Senin 26 April 2021.

Nangoi menjelaskan, kebijakan PPnBM menggerakkan pasar dan mendorong tingginya permintaan, sehingga diperlukan penyesuaian kapasitas produksi untuk memenuhinya.

Namun, percepatan produksi tidak bisa dilakukan secara maksimal, karena harus tetap mematuhi persyaratan dan ketentuan protokol kesehatan yang berlaku.

Selain itu, Nangoi mengakui bahwa Indonesia juga terkena dampak dari keterbatasan pasokan komponen semikonduktor yang saat ini terjadi secara global.

Efeknya, terjadi antrean yang panjang untuk bisa memiliki mobil dengan insentif PPnBM. Sementara, pajak yang 100 persen ditanggung oleh pemerintah hanya berlaku sampai Mei mendatang.

“Kondisi ini sudah diantisipasi dari awal diberlakukannya kebijakan PPnBM, dan saat ini seluruh lini industri otomotif Indonesia tengah fokus untuk mempercepat produksi dan memenuhi permintaan konsumen,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya