Selisih Harga LCGC dan City Car Honda Semakin Tipis
- HPM
VIVA – Sejak Maret kemarin, beberapa mobil mengalami penurunan harga berkat adanya insentif pajak barang mewah atau PPnBM dari pemerintah.
Besaran penurunannya bervariasi, mulai dari belasan hingga puluhan juta rupiah. Warga memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan pembelian, dan berdampak pada kenaikan angka penjualan lebih dari 100 persen.
Melihat respons positif tersebut, pemerintah pada awal bulan ini menambah jumlah model mobil yang mendapatkan relaksasi pajak. Dari awalnya 21 tipe, menjadi 29 tipe mobil dengan berbagai spesifikasi.
Meski demikian, ada juga mobil-mobil yang tidak mendapatkan diskon pajak. Bahkan, harganya justru mengalami kenaikan. Seperti yang terjadi pada segmen low cost green car atau LCGC.
Dari penelusuran VIVA Otomotif di laman resmi Honda Indonesia, Selasa 6 April 2021, harga jual resmi untuk model Brio Satya mengalami kenaikan sebesar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Hal ini berlaku untuk semua varian, baik transmisi manual maupun otomatis.
Brio Satya S M/T – dari Rp149 juta menjadi Rp151 juta
Brio Satya E M/T – dari Rp158 juta menjadi Rp160 juta
Brio Satya E CVT – Rp173,5 juta menjadi Rp175 juta
Jika dilihat, kenaikan harga tipe E CVT hanya Rp1,5 juta. Mobil ini merupakan varian tertinggi Honda di kelas LCGC, dan kini selisih harganya terpaut sedikit dengan model city car Brio RS dengan transmisi manual yang banderolnya Rp179,8 juta.
Tipisnya selisih harga itu bisa terjadi, karena Brio RS merupakan salah satu model mobil Honda yang mendapatkan relaksasi pajak. Perbedaan kedua model mulai dari ukuran pelek, tampilan eksterior serta beberapa fitur.