Cara Ekstrem Orang Indonesia Dorong Mobil Mogok
- Tangkapan layar
VIVA –Meski sudah berusaha dirawat sebaik mungkin, namun ada beberapa mobil yang tetap mengalami masalah dan berujung pada mogok.
Hal ini umumnya dialami oleh kendaraan yang usianya sudah sangat lama, di mana ada beberapa komponen yang sudah aus dimakan usia dan perlu diganti.
Namun karena tidak dianggap penting dan masih bisa berfungsi meski tidak maksimal, maka tetap dipakai. Dampaknya, mesin tiba-tiba berhenti bekerja.
Jika mengalami hal itu, maka biasanya kendaraan akan diderek ke bengkel terdekat. Jika ingin menghemat biaya, cara yang dilakukan yakni menarik dengan kendaraan lain yang tenaganya lebih besar.
Namun, ada dua cara ekstrem yang dilakukan orang Indonesia untuk membuat mobil tetap bisa melaju meski mogok. Hal ini terekam kamera video dan menjadi viral di media sosial.
Dilansir VIVA Otomotif Kamis 1 April 2021, unggahan di akun Instagram @infocegatansukoharjo menunjukkan bagaimana satu mobil sedang didorong menggunakan kaki oleh pengendara motor.
Kapasitas mesin kuda besi tersebut jelas lebih kecil ketimbang mobil, namun tetap mampu membuat kendaraan bermotor roda empat bisa melaju meski perlahan. Uniknya, ada beberapa warganet yang mengaku pernah melakukan hal serupa.
“Pernah alami jd pasienya wkt aki mobil soak. Depan sala view, mksh pakde2 ojol yg nolongin saya dgn cara spt itu,” tulis warganet.
Cara kedua seperti yang terlhat di akun Instagram @makassar_iinfo, di mana angkot yang mengalami masalah didorong menggunakan angkot lainnya.
Namun, di antara dua kendaraan umum itu ada seorang pemuda yang bertugas sebagai pengganti besi pendorong. Kakinya yang satu menginjak bodi angkot mogok, sedangkan yang satu lagi ditempelkan ke angkot di belakang.
“Fast and furious dengan kearifan lokal,” kata warganet.
Viral Logo Garuda Berlatar Biru Kembali Bergema, Suarakan Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
Peringatan Darurat dengan logo Burung Garuda berlatar biru Peringatan Darurat kembali bergema di berbagai platform media sosial, tolak kenaikan PPN 12 persen
