Ini Alasan Beberapa Gardu Tol Dibuat Miring
- Jasa Marga
VIVA – Jalan tol dibuat untuk menghubungkan dua wilayah yang jaraknya cukup jauh, agar perjalanan bisa ditempuh dalam waktu lebih singkat. Tujuannya, agar pemerataan ekonomi bisa berjalan dengan cepat.
Seiring naiknya taraf hidup, jumlah kendaraan pribadi yang melintasi jalan bebas hambatan bertambah banyak. Hal ini bisa dilihat pada akhir pekan, di mana warga perkotaan berbondong-bondong ke daerah untuk berlibur.
Untuk bisa memanfaatkan jalan tol, maka pemilik kendaraan harus membayar tarif yang besarannya berbeda-beda. Hal ini yang terkadang menimbulkan masalah, yakni antrean mengular hingga beberapa kilometer.
Proses pembayaran sudah diperbarui dengan memanfaatkan teknologi e-toll, yakni kartu yang bisa menyimpan uang dalam bentuk elektronik.
Walau begitu, tetap saja masih terlihat antrean di beberapa gerbang tol, terutama yang jadi akses warga sehari-hari untuk bepergian.
Bicara soal gerbang tol, ada beberapa gardu yang bentuknya cukup unik, yakni sengaja dibuat miring. Dilansir VIVA Otomotif dari laman Instagram @official.jasamarga, Selasa 30 Maret 2021, ternyata hal itu ada alasannya.
Menurut badang pengelola jalan tol tersebut, teknik gardu miring itu memiliki istilah Oblique Approach Booth atau OAB. Tujuannya adalah meningkatkan pelayanan transaksi kepada pengguna jalan, terutama di area yang luasnya terbatas.
Posisi dibuat diagonal atau miring, untuk menambah kapasitas transaksi kendaraan di gerbang tol yang mempunyai lahan terbatas. Harapannya, potensi antrean panjang bisa dihindari.
Sebagai informasi, Jasa Marga saat ini juga sedang menguji coba teknik baru dalam hal pembayaran tol. Mereka memakai Radio Frequency Identification atau RFID, sehingga kendaraan tidak perlu berhenti ketika melintasi gardu.
Sensor akan membaca stiker khusus yang dipasang di mobil dan terhubung ke ponsel, dan otomatis membuka palang jika transaksi berhasil.