Habiskan Rp31 Triliun, Kendaraan Ini Cuma Melaju 0,1 Km per Jam

Penjelajah Perseverance NASA.
Sumber :
  • DW/NASA

VIVA – Untuk merancang sebuah kendaraan yang bisa melaju dengan sangat kencang, pabrikan bisa menghabiskan dana yang sangat banyak. Jumlah itu digunakan untuk riset dan pengembangan, termasuk sesi pengujian yang dilakukan berkali-kali.

Korban Meninggal Akibat Kecelakaan di Aceh Tahun 2024 Turun, Terbanyak Pelajar dan Mahasiswa

Selain bisa melesat dalam kecepatan tinggi, tidak jarang berbagai peranti canggih juga disematkan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan selama perjalanan.

Namun, ada juga kendaraan yang dibuat dengan menghabiskan biaya US$2,2 miliar atau setara Rp31 triliun, tapi lajunya setara siput.

Korban Meninggal Tabrak Lari Pengemudi Mercy di Surabaya Bertambah jadi 2 Orang

Dilansir VIVA Otomotif dari Autoevolution, Senin 8 Maret 2021, kendaraan yang dimaksud diberi nama Perseverance, dan dibuat khusus untuk bisa digunakan di Planet Mars.

Beberapa hari lalu, Badan Antariksa AS (NASA) sukses mendaratkan roket mereka di planet merah tersebut. Dari dalamnya kemudian keluar Perseverance, yang dikemudikan secara remote dari Bumi.

Syarat, Cara, dan Biaya Ganti Warna Kendaraan di STNK dan BPKB

NASA mendesain kendaraan ini dengan kecepatan hanya 0,1 kilometer per jam. Untuk bisa mencapai titik yang lokasinya berjarak 6,5 meter, butuh waktu lebih dari lima menit.

Lambatnya kecepatan Perseverance, dikarenakan kendaraan ini membawa berbagai macam peralatan canggih yang digunakan untuk menganalisa permukaan planet tersebut.

Perseverance memiliki dimensi panjang 3 meter, lebar 2,7 meter dan tinggi 2,2 meter. Sumber tenaganya berasal dari inti plutonium-238, yang dipakai untuk menghasilkan listrik,

Menurut perhitungan NASA, kendaraan ini bisa dioperasikan untuk beragam keperluan selama lebih dari dua tahun, sebelum daya reaktor habis.

Kepadatan Kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek

Lonjakan Kendaraan Lebih Besar dari Nataru, Polri Siapkan Pengamanan Lebaran Idul Fitri 2025

Polri bersama stakeholder lain punya waktu kurang lebih 3 bulan untuk melakukan persiapan jelang operasi Lebaran Idul Fitri.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025