Kaget Lihat Harga Esemka Bima Tahun Ini

Presiden Jokowi dan Menperin Airlangga, menjajal mobil Esemka Bima
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

VIVA – Meski belum bisa menyaingi kepopuleran merek asal Jepang, namun Esemka terus konsisten dengan produk mereka mereka satu-satunya, yakni Esemka Bima.

Hadir secara resmi lebih dari satu tahun lalu, kendaraan jenis pikap ini hadir dalam dua varian mesin, yakni 1.200cc dan 1.300cc.

Wilayah pemasarannya selain di Pulau Jawa, juga sudah menyeberang ke Sumatera. Informasi itu diungkapkan langsung oleh Humas PT Solo Manufaktur Kreasi, Sabar Budhi.

“Wilayah penjualan Esemka Bima ada di Jawa dan Sumatera,” ujarnya kepada VIVA Otomotif, Rabu 3 Februari 2021.

Sejak pertama kali diperkenalkan, Sabar mengaku hingga saat ini sudah ada ratusan unit yang diproduksi dan dikirim ke konsumen.

“Model yang dijual yakni Bima 1.3 dan Bima 1.2. Untuk jumlah sekitar 300-an unit,” tuturnya.

Mengenai mana varian yang lebih laku, Sabar menjelaskan bahwa sampai sekarang komposisinya berimbang. Umumnya mobil niaga ringan tersebut digunakan sebagai kendaraan operasional. Lantas, berapa harganya?

“Harga Rp125 juta on the road Jawa,” ungkapnya.

Kritikan Keras Said Didu ke Jokowi: Kudeta Partai yang Membesarkannya

Jika dibandingkan dengan produk merek lain, maka Esemka Bima menjadi pikap paling murah yang dijual di Indonesia saat ini.

Suzuki menawarkan New Carry dengan banderol mulai dari Rp152 jutaan, sementara Daihatsu GranMax varian paling rendah dijual Rp143 jutaan.

Dukungan Prabowo dan Jokowi Disebut Tingkatkan Suara Melki-Johni di Pilkada NTT

Ada produk lain yang berasal dari merek China, yakni DFSK Super Cab. Kendaraan yang dibuat di Cikande, Serang, Banten tersebut harga jualnya mulai dari Rp135 jutaan.

Sebagai informasi, saat ini ada beberapa instansi yang menggunakan Esemka Bima sebagai kendaraan operasional. Mulai dari TNI Angkatan Udara, Perusahaan Listrik Negara hingga Palang Merah Indonesia.

Cak Imin Yakin Dukungan Jokowi Pengaruhi Suara Ridwan Kamil dan Luthfi
Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maim

Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng

Pengamat politik mengatakan kekalahan PDIP dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah karena beberapa faktor, termasuk di antaranya endorsement Jokowi dan Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024