Pajero Sport Bergaya Xpander, Kapan Hadir di Indonesia?
- Mitsubishi
VIVA – Tahun lalu Mitsubishi Pajero Sport baru resmi mengaspal di Thailand. Kendaraan yang masuk dalam segmen sport utility vehicle atau SUV itu mendapat banyak ubahan.
Pada bagian depan, tampak bumper diganti dengan desain baru yang mirip dengan Mitsubishi Xpander. Lampu utama masih tetap ada di kap mesin, namun bentuknya diubah jadi lebih kecil dan terdiri dari dua bohlam berteknologi LED.
Sementara itu, grille juga tampil beda di mana tiga garis horizontal dipasang dengan ukuran yang sama lebarnya. Sisi kiri dan kanan bumper dipasangi lampu sein. Lampu kabut yang sebelumnya ada di bagian bawah bumper, juga dipindah ke dekat lampu sein.
Dilansir VIVA Otomotif dari laman Paultan, Kamis 21 Januari 2021, rodanya berukuran 18 inci dan bernuansa garang. Tulisan Elite Edition ditambahkan di pintu bagasi, memberi tahu bahwa mobil ini bukan Pajero Sport biasa.
Desain skidplate yang biasa dipasang di bumper belakang pada mobil SUV, kini digantikan dengan tampilan baru yang lebih elegan. Pintu bagasi bisa dibuka menggunakan remote, memudahkan orang untuk memasukkan barang.
Masuk ke dalam kabin, maka akan terlihat panel instrumen digital dengan layar berukuran delapan inci. Layar dengan ukuran yang sama juga dipasang di bagian tengah dasbor, sebagai akses ke sistem hiburan.
Mitsubishi melapisi jok dengan bahan kulit sintetis yang dapat menolak panas, ketika mobil diparkir di bawah terik matahari. Sebuah kamera di balik kaca spion tengah bisa digunakan untuk merekam kejadian di depan selama perjalanan.
Jantung penggeraknya menggunakan mesin diesel 2.400cc yang dibantu turbocharger. Tenaga yang dihasilkan yakni 181 daya kuda dan torsi 430 Newton meter. Mobil ditawarkan dengan banderol mulai dari 1,524 juta Baht atau sekitar Rp714 juta.
Saat dikonfirmasi, Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, Irwan Kuncoro mengatakan bahwa pihaknya memang berencana menghadirkan mobil tersebut, namun adanya pandemi membuat jadwalnya harus diubah.
“Dalam kondisi saat ini yang tidak pasti, tentu saja kami harus melakukan studi lagi mengenai bagaimana realisasinya. Kami fokus pada produk yang sudah ada dulu. Untuk perubahan model, kami masih pelajari lebih lanjut,” ujarnya belum lama ini.