Mobil Keluarga Unjuk Aksi, Melibas Trek Berlumpur di Kalimantan
- Screenshot Instagram
VIVA – Sudah bukan rahasia, jika masyarakat Indonesia menyukai produk mobil dengan kapasitas angkut besar. Kendaraan bermotor roda empat tersebut, harus bisa menampung penumpang sekaligus barang dalam sekali perjalanan.
Nama Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, menjadi jenis kendaraan yang memenuhi kriteria tersebut. Keduanya bisa dipakai menampung tujuh orang penumpang, dan memiliki ruang untuk menaruh barang bawaan di belakang jok baris ketiga.
Selain untuk penggunaan pribadi, mobil keluarga tersebut juga banyak dipakai oleh para mitra taksi konvensional maupun online di berbagai wilayah Indonesia. Bahkan, kendaraan ini juga bisa menjadi moda transportasi andalan di jalanan berlumpur.
Pemakaian mobil keluarga sejuta umat untuk angkutan penumpang dan barang itu, seperti yang terlihat di Serawai, Kabupaten Sintang, di Kalimantan Barat. Di sana, Toyota Avanza dan produk sejenisnya bisa diandalkan melibas trek non aspal.
Dalam sebuah video yang dikutip VIVA Otomotif dari akun Instagram @indra_fathan, Selasa 19 Januari 2021, terlihat mobil keluarga itu menjadi moda transportasi andalan, meski harus melibas jalanan tanah dan bahkan berlumpur.
Rekaman gambar memperlihatkan, mobil-mobil yang dipakai masih berpenampilan standar pabrik. Meski demikian, kendaraan ini mampu diajak melibas trek berlumpur, lengkap dengan barang-barang bawaan di atapnya.
Diketahui Toyota Avanza, Veloz, maupun Daihatsu Xenia yang beraksi mirip mobil offroad itu, merupakan armada taksi yang biasa melayani penumpang di wilayah Sintang-Pinoh-Serawai.
Unggahan tersebut menuai beragam respons dari Warganet. "Inilah yang membuatnya laku," salah satu komentar di postingan tersebut. "Memang paling cocok di lumpur bukan di jalanan kota," tulis warganet. "Kalau tidak didukung driver yang punya skill tinggi, mana bisa seperti itu," komentar Netizen.
Fitur di Mobil Ini Canggih dan Keren, tapi Banyak yang Protes
Meski layar sentuh masih mendominasi, banyak produsen mobil mulai kembali mempertimbangkan penggunaan kontrol fisik.
